SIMALUNGUN –METROKAMPUNG.COM
Urusan jodoh tak ada yang tahu, namun pada umumnya semua orang menginginkan pasangan hiduonya sempurnah terutama dari segi fisik. Tapi ruoanya hal ini tak berlaku bagi Dame Br Siringoringo, seorang Boru Batak, yang telah menyekesaikan studinya S1 jurusan Sastra Bahasa Inggris dari Universitas Efarina.
Bagaimana jika kamu diperhadapkan pada posisi untuk memilih menikahi seseorang yang secara fisik lumpuh atau cacat? Pasti kebanyakan dari kita akan mempertimbangkan dengan penuh pemikiran. Karena kita tentu saja berpikir soal masa depan dan berbagai hal yang terjadi ke depan. Tahukah kamu kalau ada saja orang yang benar-benar mengambil pilihan ekstrimloh,memilih untuk menikah dengan seorang yang cacat secara fisik. Salah satunya adalah Dame Br Siringoringi, wanita cantik asal Sondi Raya Kecamatan Pematang Raya Kabupaten Simalungun.
Kedua mempelai datang ke gereja dengan menaiki sepeda motor jenis bebek yang sudah di modifikasi berbentuk becak motor yang langsung di kemudikan mempelai pria, Fandi Barita Sitanggang.
Kemantapan hati Dame br Siringoringo menikahi kekasihnya Fandi Barita Sitanggang terwujud dengan digelarnya acara pemberkatan pernikahan di gereja GKPS Kongsi Laita, Sondi Raya Kabupaten Simalungun, Kamis (12/7/18), sekitar pukul 10:00 Wib. Bahkan saat prosesi pernikahan skaral yang digelar, keduanya berjanji untuk saling setia apapun yang akan terjadi ke depan.
Kalau pada umumnya, janji suci untuk saling setia baik sakit maupun sehat atau dalam kondisi apapun itu diucapkan oleh sepasang kekasih yang secara fisik normal. Maka janji suci yang diucapkan Dame Br Siringoringo dan Fandi Barita Sitanggang seolah menjadi sangat berbeda dan bermakna bagi mereka yang mendengarnya di hari besar dan bersejarah bagi mereka itu.
Dame mengaku telah menemukan belahan jiwanya saat bertemu Fandi. Meskipun pria itu akan menghabiskan seumur hidupnya terbaring di tempat tidur atau kursi roda, Dame tetap memilih untuk menjadi bagian dari hidupnya selamanya.
Berikut janji suci pernikahan yang mereka ucapkan bersama:
Dame: “Aku hanya berdoa kepada Tuhan memberikan aku seorang pria yang benar-benar akan mencintaiku. Aku tidak akan mencarinya, aku hanya akan menunggu. Dan aku meyakinkan diriku, ketika hari itu tiba, aku tak akan pernah meninggalkannya.”
Fandi: “Dame, kamu tidak pernah meninggalkanku. Tak masalah apapun yang terjadi, kau akan selalu berada di sampingku. Kalau kau pergi, aku mungkin tak bisa mengikutimu. Kalau aku pergi saat kita salah paham, aku tidak akan bisa, karena aku tidak mampu.
Sepanjang prosesi pernikahan itu, Fandi merasa sangat terharu sampai-sampai dia tak mampu menahan air mata. Dia merasa begitu beruntung karena bisa menemukan seorang wanita yang tulus menerimanya apa adanya. Sementara Dame merasa begitu terpesona dengan penampilan Fandi. Dia bahkan mengusap air matanya yang menetes tak tertahankan. Semua orang yang hadir juga dilanda rasa haru yang begitu besar karena besarnya cinta antara Dame dan Fandi.
Dame dan Fandi telah membuktikan kepada kita kalau cinta sejati itu memang tidak akan memandang fisik ataupun harta. Inilah bentuk cinta yang Tuhan inginkan dari setiap kita. Jika kita ada dalam posisi Dame, apakah kita mau mengambil pilihan yang sama atau malah sebaliknya. (SSC/red)