![]() |
Wilson Situmorang Selaku Ketua Komite SMA l Uluan saat di temui wartawan di kediamannya. |
Tobasa-metrokampung.com
Dugaan pungutan liar (Pungli) yang melibatkan menejemen sekolah SMA Negeri I Uluan, sejumlah orang tua siswa siswi mengaku bawa telah menyetor uang sejumlah 300 ribu rupiah, Rabu (25/07/2018) waktu setempat.
"Iya, saya sudah serahkan uang 300 ribu rupiah kepada sekolah yang katanya untuk pembayaran baju olah raga," ujar salah seorang orang tua murid.
"Saya selaku orang tua tidak pernah menolak atas himbauan pihak sekolah untuk tagihan 300 ribu itu, karena saya tidak ingin anak saya di tekan pada saat proses belajar mengajar nanti," pungkas orang tua tersebut.
Saat ditanya identitasnya, orang tua siswa tersebut tidak bersedia dicantumkan namanya , karena takut anaknya akan ditekan pihak sekolah.
Di tempat terpisah, Wilson Situmorang selaku Ketua Komite Sekolah SMA Negeri I Uluan tidak mengetahui atas adanya pungutan yang melibatkan menejemen SMA Negeri l Uluan tersebut.
"Saya belum pernah mengetahui bahwa murid baru masuk di SMA I Uluan dibebani uang sebesar 300 ribu rupiah, belum pernah saya pimpin rapar untuk membahas uang baju olah raga," ucapnya.
Ia mengaku bahwa , pemungutan tersebut sudah berlangsung lama dari tahun ke tahun tegas Komite dengan nada kesal. (tanda- simon)