![]() |
Ekada Tarigan (tengah) diapit Riswandif Ketua Rayon GM FKPPI Tanjung Morawa (kiri) dan Wakil Ketua GM FKPPI Deliserdang (kanan). |
Gerak cepat jajaran Polres Deliserdang membrangus praktek premanisme dan pungli yang dilakukan oknum Kepala Desa Gunung Paribuan, Kecamatan Gunung Meriah bersama oknum perangkat desanya terhadap pengunjung objek wisata Pohon Damai Desa Simempar menuai pujian banyak pihak.
Kumpulan anak TNI-Polri yang tergabung di Pimpinan Cabang Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (PC GM FKPPI) 0202 Kabupaten Deliserdang mengapreasi kecepatan polisi dalam menindaklanjuti laporan masyarakat tentang pungli yang meresahkan para pelancong di sana.
"Kita mengapresiasi tindakan tegas dan cepat yang dilakukan personil Polres Deliserdang di bawah komando Bapak Kapolres AKBP Eddy Suranta Tarigan terhadap praktek premanisme dan pungli yang terjadi di Desa Gunung Paribuan. Sehingga sekarang para pelancong tidak takut lagi untuk berkunjung ke objek wisata Pohon Damai Desa Simempar. Jempol buat Bapak Kapolres, Kanit Idik I dan Kanit Reskrim Polsek Gunung Meriah,"jelas Ekada Tarigan, Ketua PC GM FKPPI 0202 Deliserdang yang disampaikan Wakil Ketua Hendra Sembiring didampingi Ketua Rayon GM FKPPI Tanjung Morawa Riswandif Tarigan bersama tim LBH PC GM FKPPI Deliserdang di kantor sekretariatnya di Lubukpakam, Rabu (5/9/2018).
Sambung Ekada, sebelumnya para pelancong dimintai uang 5 ribu perak oleh para oknum dengan alasan untuk memperbaiki jalan yang rusak dan pipa air yang pecah. Padahal jalan yang dilalui merupakan jalan kabupaten milik pemerintah dan pembangunan pipa air menggunakan dana ADD.
"Namun kenapa pelancong yang hendak melintas ke desa lainnya malah dimintai duit. Karenanya kita pun melaporkan kasus ini ke pihak Kepolisian sebagai salah satu pembina kita. Dan polisi tanggap. Praktek 'menandok' pengunjung Pohon Damai langsung dihentikan Kanit Reskrim Polsek Gunung Meriah Aiptu Sahnun Sembiring setelah berkoordinasii dengan Kanit Idik I Sat Reskrim Polres Deliserdang, Iptu Natail Sitepu,"tambah Sembiring.
Menurut Ekada Tarigan, pungli merupakan penyakit yang sudah ada sejak dari dulu, sebentar mati, sebentar hidup. Waktu ada pengawasan ketat (pungli) mati. Setelah itu hidup lagi.
"Sekarang harus distop. Itu jangan terjadi lagi," tegas Ekada.(dra/simon)