Miris, Pelajar SMP Cabuli Kakak Kelas Hingga Hamil

Editor: metrokampung.com
Korban didampingi ibunya saat diwawancarai dirumahnya.

Tanjung Balai-metrokampung.com
Seorang pelajar kelas III SMP Negeri I Tanjungbalai berinisial PS, (15) tinggal di Jalan AMD Kelurahan Gading Kec. Datuk Bandar tega mencabuli dan merenggut kesucian kakak kelasnya hingga hamil. Informasi dihimpun, kejadian tersebut bermula pada hari Sabtu 28 Juli 2018 lalu sekitar pukul 22.00 wib di hotel Hayani Jln. Ahmad Yani Kel. Karya Kec. TB Selatan Kota Tanjung Balai. Pelaku yang masih duduk dibangku SMP ini (PS_red) memaksa korban yang juga siswi disekolah tersebut berinisial JW (15) untuk berhubungan intim.



Hingga akhirnya dari hasil perbuatan pelaku itu, kini membuahkan janin diperut korban JW, yang merupakan penduduk Kelurahan Matahalasan Kec.TB Utara Kota Tanjung Balai.

Pihak keluarga yang tidak terima atas kejadian tersebut, korban didampingi ibunya membuat pengaduan ke Mapolres Tanjung Balai, setelah sebelumnya sudah dilakukan mediasi untuk menyelesaikan tersebut. Pengaduan korban didampingi ibunya langsung diterima Polres Tanjung Balai dengan laporan Polisi Nomor :LP/275/IX/2016/SU/Resmi T.Balai tanggal 28 September 2018.

Dari keterangan ibu korban Syarifah (45) kepada awak media saat diwawancarai dirumahnya usai membuat laporan polisi mengatakan, dirinya baru mengetahui kejadian tersebut setelah tahu putri sulungnya itu hamil. "Ketika saya tanyakan siapa yang menghamilinya, JW mengatakan bahwa pelakunya PS yang sudah memperkosanya disebuah hotel. Dari pengakuan nya, Pelaku setidaknya dua kali memperkosa anak saya dan selalu dibawah ancaman pelaku. Dia (PS-red) mengancam anak saya, kalau anak saya tidak mau menuruti kemauannya, maka anak saya dipukuli, "ujar ibu korban.

Sambung ibu korban lagi, mereka sudah bertemu dengan keluarga pelaku sebanyak empat kali untuk melakukan mediasi, namun berujung gagal dan sipelaku tidak mau bertanggung jawab. "Seolah olah pelaku lepas tangan dengan berbagai macam alasan. Karena tidak adanya itikad baik dari keluarga pelaku makanya kami laporkan ke Polres Tanjung Balai, "ujarnya.

Sementara itu, korban JW saat ini terlihat masih trauma bahkan seperti orang depresi bila ditanyakan terkait perbuatan pelaku. Ketika ditemui dirumahnya, korban hanya tertunduk sambil menangis jika mengingat kejadian yang dialaminya.

Kapolres Tanjungbalai AKBP Irfan Rifai SIK melalui Kasubbag Humas Iptu Ahmad Dahlan Panjaitan saat dikonfirmasi, Selasa (2/10) melalui telpon selularnya mengaku belum mengetahui adanya laporan pengaduan korban pencabulan tersebut. "Langsung aja abang konfirmasi Kasat Reskrim. Saya belum ada dapat informasinya, karena saya lagi tugas luar, " jawab Ahmad Dahlan.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Tanjung Balai AKP Selamat Kurniawan Harefa ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp membenarkan adanya pengaduan tersebut. "Sesuai SP2HP yang saya tanda tanganiada berarti sudah terjawab. ( baru 4 hari ditangani, belum dikurangi 2 hari, hari libur kerja sabtu/minggu)," ucapnya sesuai isi pesan WhatsAppnya. (Laban/red)
Share:
Komentar


Berita Terkini