Petani Kemenyan dan Andaliman di Kecamatan Pahae Taput Butuh Perhatian Pemerintah Khususnya Sarana Transportasi

Editor: metrokampung.com

Pahae-metrokampung.com 
Minimnya sarana transportasi di Kecamatan Pahae Jae tepatnya Rura Pangaloan menjadikan perkebunan kemenyan di daerah tersebut jadi lahan tidur, terutama di Desa Sigurung-gurung dan Desa Silangkitang Kecamatan Pahae Jae Taput, Sumatera Utara.

Hal ini disampaikan Sunggul Pakpahan, pensiunan karyawan Preport yang memilih menghabiskan hari tuanya di Pahae kampung halamanya.

"Ai bidang do Haminjon nami di tombak, autsugari adong dalan tusi olo do au martombak" (kebun kemenyaan kami luas, tapi karena tidak ada akses jalan maka di biarkan begitu saja), beliau menambahkan sampai hari ini kebun tersebut tidak pernah dirawat lagi.


Jarak tempuh dan medan jalan di tepi jurang dan bukit terjal jadi penghalang bagi mereka untuk mengolah lumbung emas yang tertidur sampai saat ini.

Harga kemenyaan ini cukup pantastis bila diperbincangkan Tahir ( sisa panen utama ) dihargai Rp 100.000/kg, sedangkan Mata atau yang kerab di sebut Silukapi ( kemenyaan panen utama) dihargai Rp 200.000 - 300.000/ kg sesuai jenis dan kwalitas kemenyaan tersebut.

Begitu juga dengan komentar Marthin Sitompul seorang kontraktor lokal yg membudidayakan Andaliman sebagai tanaman pengganti kemenyan di Aek Hapesong (nama kebun sebutan daerah) beberapa tahun lalu di kebun miliknya.


"Aut sugari adong dalan tu kobunki pasoonku do namamborong on, kobun andaliman nama bahenonku" ( kalau ada akses jalan ke kebun saya, saya akan berhenti jadi kontraktor) beliau bercerita sambil memandang kebukit kebunnya, dulu harganya sempat melambung tinggi sekitar Rp 100.000 - Rp 200.000/kg (tanaman ini tumbuh bagus di bukit kebun kemenyaan bersuhu dingin).

"Sambil mengenang hasil panen yang dipikul tumpah di jalan setapak terjal akibat terpeleset, membutuhkan waktu hampir 2 jam mengumpulkanya kembali karena buah andaliman ini sangat kecil-kecil tumpah berserak dimana-mana, sementara waktu sudah setegah enam sore, aku hampir menangis bila mengenang kejadian tersebut," ucapnya.

Sampai saat ini 75% kebun kemenyaan di daerah ini menganggur jadi aset tidur di sela himpitan ekonomi masyarakat yang makin membelit kehidupan mereka.

Banyak program pemerintah baik itu dari pusat, provinsi, daerah yang belum maksimal penggunaannya menunjang perekonomian masyarakat daerah ini.

Masyarakat sangat berharap kepada pemerintah agar akses jalan usaha tani segera di buka guna mengatasi permasalahan ini.(jjp/red)
Share:
Komentar


Berita Terkini