Rodiah (75) warga Dusun III Desa Guntung Kecamatan Limapuluh Pesisir Kabupaten Batubara, seorang janda yang menggantungkan hidupnya dari bercocok tanam padi mengharapkan perhatian pemerintah Kabupaten Batubara melalui dinas terkait agar bisa memberikan bantuan perawatan terhadap 2 orang anaknya yang mengalami gangguan jiwa berat.
Hal tersebut diungkapkan wanita lansia itu kepada wartawan, Minggu (7/10) petang di kediamannya yang sudah roboh karena dirusak oleh kedua anaknya itu dan berharap perhatian dari pemerintah setempat.
Dengan mata berkaca-kaca tak tahan menghadapi situasi yang dialami kedua anaknya, Rodiah mengungkapkan kedua anaknya itu kerap mengamuk dan merusak rumah mereka sendiri yang kini sudah roboh seluruhnya. Bukan hanya merusak rumah mereka, bahkan keduanya kerap merusak pepohonan serta tanaman para tetangga.
Rodiah mengaku sudah pernah membawa kedua putranya itu berobat kerumah sakit jiwa di Medan. Namun karena keterbatasan biaya keduanya dibawa pulang dan hingga beberapa tahun belakangan ini tidak pernah mendapat pengobatan apapun.
Rodiah juga mengaku sudah kehabisan akal menghadapi kedua buah hatinya itu dan akan memasrahkan keduanya untuk dipasung sebab sudah sangat meresahkan dirinya serta warga sekitar tempat tinggalnya.
Meski rumah mereka sudah rubuh, namun kedua anaknya itu tetap bertahan tinggal meski berlantaikan tanah, sedangkan Rodiah sendiri terpaksa harus mengungsi kerumah tetangga.
Dia berharap sekali ada bantuan dari pemerintah serta dermawan untuk biaya mengobati kedua anaknya serta untuk mendirikan kembali rumahnya agar bisa hidup dengan kondisi yang layak.
Menanggapi hal itu, ketua Fraksi Gerindra DPRD Batubara Pagar Pagar Jenswin Pandiangan mengaku prihatin sebab masih minimnya perhatian pemerintah terhadap penderita gangguan jiwa berat atau skizofrenia.
Menurutnya, Undang Undang Nomor 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa diharapkan mampu memberikan pelayanan memadai bagi para penderita gangguan jiwa. Pemerintah Batubara diharapkan Pandiangan agar dapat mengacu pada undang undang tersebur untuk dijadikan landasan.
Dia juga meminta pemerintah Batubara melalui Dinas Sosial dapat segera menyikapi persoalan yang dihadapi Rodiah. Sudahlah seorang janda, lansia pula serta hidup dengan kondisi memprihatinkan karena rumahnya rubuh. Selain itu Rodiah harus menghidupi kedua anaknya yang mengidap skizofrenia.
Kedepan, dia berharap Pemkab Batubara dapat menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk penanganan penderita gangguan jiwa, sekaligus memberikan bantuan berupa obat-obatan dan layanan kesehatan yang memadai.
"Untuk warga bernama Rodiah ini, kita minta dinas terkait segera tanggap, dan yang terpenting itu bagaimana dibantu rumahnya bisa kembali berdiri, bukankan ada bantuan rumah tak layak huni", katanya mengakhiri. (Ebson AP/red)