Bupati Karo Layangkan Surat Susulan ke-II ke Kementrian PUPR Terkait Pembangunan Jalan Tol Medan - Berastagi

Editor: metrokampung.com
Bupati Karo, Terkelin Brahmana.SH, saat memberikan keterangan pers terkait usulan pembangunan Tol Medan – Berastagi ke Kementrian PUPR.

Karo-Metrokampung.Com
Sebagai wilayah Kawasan Strategi Nasional (KSN) Medan-Binjai-Deliserdang-Karo (Mebidangro) dan daerah Kawasan Strategis Parawisata Nasional (KSPN) Danau Toba, Kabupaten Karo membutuhkan sarana dan prasarana pendukung  transportasi yang handal.

Sarana dan prasarana itu bertujuan mengantasipasi rutinitas kemacetan lalulintas dalam mendukung dan mengembangkan potensi yang strategis.

Hal itu dikatakan Bupati Karo, Terkelin Brahmana, SH, diruang kerjanya saat menandatangani surat usulan ke II yang ditujukan kepada Kementerian PUPR, terkait usul pembangunan jalan Tol Medan-Berastagi, Kamis (31/1) sekira pukul 10.00 WIB.

Pentingnya  pembangunan tol itu, sesuai usulan surat pertama tertanggal 15 November 2018 lalu, mengingat akses jalan utama dari Medan ke Kabupaten Karo sepanjang kurang lebih 70 km sering mengalami kemacetan pada hari-hari libur dan hari besar. Bahkan di musim hujan juga sering mengalami longsor yang berakibat sangat mengganggu kelancaran arus lalulintas.

Disamping itu, jalan nasional Medan-Kabanjahe juga merupakan jalan utama KSPN Danau Toba.  Juga sekaligus sebagai jalan utama yang menghubungkan Kabupaten Dairi, Pakpak Barat, Simalungun dan Provinsi Aceh.

“Akan tetapi saat ini, kapasitas jalan dimaksud sudah tidak memadai lagi yang menyebabkan sering terjadi kemacetan. Jadi untuk mengatasi maslah kemacetan lalu lintas jalan maka jalan alternatif solusinya,” jelas Terkelin.

Faktor kemacetan terjadi akibat beberapa hal, antara lain, tingginya volume lalu lintas pada ruas jalan dimaksud khususnya  pada saat hari libur. Sering terjadi longsor, apalagi pada saat musim hujan. Pada ruas jalan Medan-Kabanjahe  banyak terdapat keramaian seperti sekolah, pasar dan permukiman.

“Bersatunya jalur untuk kendaraan berat, truk, kendaraan pribadi dan sepeda motor yang menggunakan ruas jalan dimaksud, sering memicu terjadi kecelakaan akibat kondisi jalan yang banyak tikungannya. Ditambah lagi kontur tanahnya  juga naik turun serta licin pada saat hujan,” ujar bupati.

Di sisi lain, menurut kajian dari Ikatan Cendikiawan Karo Sumatera Utara, jalan Medan-Berastagi tidak memungkinkan lagi untuk dapat menampung volume kendaraan yang melintas sesuai standard kelancaran lalu lintas yang baku. Oleh karena itu untuk jangka panjang, pembangunan jalan tol Kabupaten Karo-Medan merupakan alternatif  yang paling optimal untuk menyelesaikan permasalahan lalulintas.

Jalur yang dipilih rencana usulan pembangunan  jalan tol itu adalah Simpang Amplas (pintu ke luar) ke Tiga Panah antara  Kabanjahe dan Tongging dengan panjang jalur sekitar 45 Km.

“Tujuan Pemkab Karo mengusulkan pembangunan Jalan Tol dari Medan ke Kabanjahe, guna  meningkatkan arus kunjungan wisata ke Kabupaten Karo sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar Danau Toba khususnya Kabupaten Karo,” pungkasnya.(amr/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini