Temu Tani di Sukajadi Hinai, Ajang Meningkatkan Shilaturrahmi Untuk Saling Bertukar Ilmu dan Pengalaman

Editor: metrokampung.com

Langkat- Metrokampung.com
Walaupun pariwisata jadi prioritas utama dalam visi dan misi Bupati Langkat periode 2019- 2024, tapi pertanian tentu tidak boleh diabaikan begitu saja, sebab Langkat adalah daerah agraris dan sudah lama masyarakatnya 'hidup dan bergantung' pada sektor pertanian.

Karena itu, usaha- usaha pertanian harus terus dilakukan dan dikembangkan, walaupun tak bisa dipungkiri bahwa alih fungsi lahan terus terjadi. Bahkan, besarannya tidak hanya 2,5 persen pertahun seperti yang ditegaskan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Langkat, tapi lebih dari itu.

Nah,  terkait dengan penguatan sektor pertanian, PT. Saprotan Utama menggelar acara temu tani di Desa Sukajadi, Kecamatan Hinai, tepat di depan SPN Hinai, bekerjasama dengan Kelompok Tani ‘Tani Karya’ Desa Sukajadi, Kecamatan Hinai.

Sahkuat (65), petani senior yang dipandang sebagai salah satu petani yang paling berhasil di Kecamatan Hinai mengatakan, acara itu digelar untuk ajang saling tukar-menukar informasi, ilmu dan pengalaman.

“Ya, sudah bertahun-tahun, baru sekarang bisa digelar. Ini ide saya dan tidak ada muatan politis apapun di dalamnya. Karena saya anggap penting, pak Camat juga harus datang. Kalau gak datang ya saya tunggu. Sampai sore pun saya tunggu, ya gak apa-apa,ujarnya sebelum acara dimulai sambil berkelakar kepada andalas.

Lebih lanjut petani yang pernah terpilih sebagai Petani Teladan II di zaman kepemimpinan Bupati H. Syamsul Arifin itu mengatakan, permasalahan itu kan banyak, misalnya mengapa hasil panen kita belum memuaskan. Nah, kalau selama ini  hasil panen kita masih dirasa kurang, mari kita pelajari bersama, apa yang harus dilakukan dan apa kira- kira penyebabnya. Untuk itu, sewajarnya kita berdiskusi untuk saling bertukar ilmu dan pengalaman.

Produk Saprotan Utama
Sebagai tuan rumah, Sahkuat dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada seluruh hadirin.  Lebih lanjut dia pun memperkenalkan cara tanam dengan sistem lempeng, dimana masih baru dan belum banyak dilakukan para petani.

Lalu, dia pun menjelaskan tentang pemakaian produk-produk dari PT. Saprotan Utama. Ada banyak produk dari PT. Saprotan Utama dan kebetulan Sahkuat mengaku ada diberi beberapa sebagai sample gartis.

“Para petani harus kompak. Lebih lanjut karena saya diberi sample gratis dari Saprotan Utama, ya semuanya saya gunakan dan manfaatkan. Ternyata cocok dan sekarang saya siap untuk panen,” ujarnya seraya memperkenalkan cara tanam dengan sistem lempeng, dimana masih baru dan belum banyak dilakukan para petani dan menjelaskan pula tentang pemakaian produk-produk dari PT. Saprotan Utama

“Jadi, apa yang saya praktekkan, ya ini yang saya sampaikan. Terus- terang yang saya gunakan adalah produk- produk Saprotan Utama, seperti Fertiphos, Starmek, Avidor, Pentacarb, Taft,  Fertilla 2 dan MKP. Hasilnya,  saya senang.  Bapak- bapak kan bisa melihatnya sendiri. Inilah hasilnya, " ujarnya sambil menjelaskan tentang pola tanam, pola pupuk dan pola panen yang telah dilakukannya.

Sementara itu Koordinator Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Hinai, Luat Harahap meminta para petani agar masuk dan membentuk kelompok tani serta segera membuat e- RDKK dan data kelompok dengan kelompoknya, sebab yang tidak mempunyai e-RDKK tidak akan dilayani. Menanggapi hal itu, Camat Hinai, Muhammad Nawawi, S,STP pun meminta BPP agar merangkul semua petani, sehingga tidak ada lagi yang tertinggal.

Sedangkan penggiat pertanian, Budiarto, SP meminta para petani agar cerdas, sehingga tidak kalah dengan para petani dari daerah- daerah yang lain.

“Ya, seperti ini, ada bibit padi jenis Ciherang cap pak Tani dari saprotan Utama. Potensi hasilnya sekian, itu betul, karena itu hasil riset.  Namun, banyak yang bilang itu salah dan hanya dibuata- buat. Nah, kalau kita gagal meraih hasil yang maksimal jangan bibitnya yang disalahkan.  Mungkin ada perlakuan yang salah terhadap tanaman padi kita.  Itu yang seharusnya kita pelajari,” ujarnya.

Hal yang sama dikatakan oleh Area Manager PT. Saprotan Utama, Jito Sarjono. Katanya, teknologi pertanian sudah semakin berkembang dan maju.  Nah, para petani jangan diam saja, tapi cobalah ikut belajar membuka- buka internet untuk mencari informasi, sehingga kita bisa meningkatkan hasil pertanian kita secara maksimal.

“Selain itu, ya berkumpul dan berdiskusi seperti ini seraya bertukar ilmu dan pengalaman. Mudah- mudahan, ilmu kita meningkat, shilaturrahmi pun bertambah baik dan hasilpun meningkat berlipat- lipat,” ujarnya. (BD/MK)
Share:
Komentar


Berita Terkini