Perangkat Desa Terpilih Disinyalir 'Dihuni' oleh Orang Titipan Balon

Editor: metrokampung.com
Para peserta sampaikan protes melalui selebaran.

Humbahas, Metrokampung.com
Sembilan kecamatan di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) baru saja usai melaksanakan seleksi perekrutan perangkat desa. Seleksi rekrutment perangkat desa ini dilaksanakan pada Jumat, (27/11/2019) pecan lalu, dan berlangsung di pusat kota masing-masing kecamatan, yakni Doloksanggul, Pollung, Onan Ganjang, Lintong Ni Huta, Paranginan, Baktiraja, Pakkat, Parlilitan dan Tarabintang. Tahapan seleksi itu meliputi, ujian tertulis dan ujian wawancara dari tim TPD, Kecamatan dan Kabupaten.

Sungguh ironi, bila proses kegiatan seleksi rekrutment perangkat desa yang belum di umumkan itu justru menuai banyak protes dari para peserta. Protes ini terjadi hampir di seluruh kecamatan yang turut menggelar seleksi penerimaan perangkat desa. Luapan protes para peserta seleksi itu tidak hanya disampaikan secara lisan, bahkan diungkapkan ke media social, sehingga viral dan menjadi komsumsi hangat bagi warga net.

Para peserta menilai bahwa seleksi perekrutan perangkat desa ini sarat titipan oknum-oknum yang berkepentingan, apalagi jika dikaitkan dengan pintu pilkada yang sebentar lagi akan terbuka. Peserta juga mensinyalir kuat adanya tindak kecurangan yang dilakukan oleh pihak panitia seleksi.

Seorang warga net, Rico Siregar sekaligus peserta seleksi di kecamatan Paranginan membeberkan secara gamblang dengan menyebutkan bahwa perekrutan calon perangkat desa di tempatnya tidak fair dan sarat titipan oknum tertentu, mulai desa, kecamatan dan kabupaten. Tak hanya itu, Rico juga mengajak para peserta lainya untuk tidak ikut mengikuti ujian yang dinilai mereka hanya formalitas.

Merasa tak terima dengan situasi yang ada, Rico bersama kedua rekan yang juga peserta seleksi menuliskan ungkapan protes mereka dalam sebuah selebaran dan memosting nya di media social sebagai bentuk kekecewaan, dengan bertuliskan, “ kepada saudara calon perangkat desa se-kecamatan paranginan. Inilah kami, korban titipan diwawancara seleksi perekrutan perangkat desa. Karena ini sudah diatur oleh oknum tertentu, jangan ada lagi korban lain. Ujian dan wawancara hanya formalitas. Stop perekrutan,” tulis mereka.

Sindiran halus juga dikemukakan oleh mantan wakil ketua DPRD Provinsi Sumatera, Aduhot Simamora, di dinding akun FB nya Ia menuliskan, “ Visi Misi mewujudkan SDM unggul. Ketemu perangkat desa jenius. Hebat,.. “ tulisnya seraya mengupdate screen shot keluhan para peserta seleksi di Facebook.

Seorang warga net lainnya, Sahala Lumban batu menyebutkan bahwa dalam proses seleksi yang Ia amati, diketahui seorang tamatan SMA mampun mengalahkan sang sarjana. Seruan lain juga disampaikan Yukiana Sianturi, yang menuding bahwa telah terjadi pembocoran kunci jawaban soal yang di ujiankan kepada oknum peserta seleksi tertentu, yang nanti nya ditetapkan sebagai perangkat desa terpilih.

Roslina Marbun, yang juga merupakan salah satu peserta seleksi mencoba menyampaikan keluhan nya terkait proses rekrutment perangkat desa melalui akun media social. Dirinya memohon, agar Bupati Humbang Hasundutan berkenan menanggapi luapan kekecewaan para peserta seleksi dalam proses penerimaan perangkat desa yang telah berlangsung dan menuai protes terhadap panitia seleksi.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Perlindungan Perempuan dan Anak (DPMDP2A) Kabupaten Humbang Hasundutan yang dikonfirmasi oleh wartawan Jumat,(29/12/2019) kemarin mengaku bahwa perekrutan calon perangkat desa sudah melalui prosedur. Sementara kewenangan pemberian nilai, mutlak dilakukan di kecamatan melalui tim T3D masing-masing desa dan Tim Kabupaten. (FT/MK)

Share:
Komentar


Berita Terkini