LSM LAMI Desak Polres Ungkap Tiga Kasus Pembunuhan Wanita di Tanah Karo

Editor: metrokampung.com
Ketua DPD LAMI Kabupaten Karo, Rekro Tarigan.

Karo-Metrokampung.com
LSM Lembaga Aspirasi Masyarakat Indonesia (LAMI) Kabupaten Karo sesalkan hingga saat ini belum terungkap tiga  kasus pembunuhan terhadap wanita yang menjadi perhatian masyarakat Kabupaten Karo.

Hal ini harus menjadi perhatian Kapolres Tanah Karo AKBP Benny Hutajulu SIK bersama jajarannya serius untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut.

"Kami mendesak personil Polres Tanah Karo untuk mengungkap kasus itu,"ungkap Ketua LAMI Karo, Rekro Tarigan didampingi Sekretaris  Herlin Barus dan Bendahara Jhon Ginting kepada wartawan ketika dimintai tanggapannya, Kamis (30/1) di Kabanjahe atas kasus pembunuhan tersebut.

Menurut Tarigan setelah membaca isi berita di koran,kiranya Kapolres Tanah Karo bersama jajarannya harus fokus mengungkapnya sehingga ada kepastian hukum siapa pelaku pembunuhan.

Lebih lanjut ia menyarankan jajaran Polres Tanah Karo kiranya meminta bantuan Reserse Poldasu untuk mengungkap kasus pembunuhan itu.Sebab,katanya apabila belum terungkap tentu hukum keberatan dan belum ada kepastian hukum.

Sebagaimana diketahui tiga kasus pembunuhan wanita yang belum terungkap di Karo,yakni pertamaikirana (36), alias Manohar janda  warga Desa Tongkoh Kecamatan Dolat Rayat, Kabupaten Karo  ditemukan tewas  mengenaskan dengan kondisi leher nyaris putus diduga digorok oleh orang tak dikenal (OTK) di kediamannya pada 21 Pebruari 2017 silam.

Korban ditemukan di dalam kamarnya dengan posisi terlentang dan  kamar acak-acakan. Dan kasur dalam keadaan bercak  darah.  Dari lokasi Polisi menyita barang bukti parang,ember,pakaian milik dan sejumlah saksi dimintai keterangan. Kasus itu ditangani aparat Polres Karo dan hingga saat ini belum terungkap.

Kasus kedua penjaga kantin sekolah merangkap kebersihan SMK Negeri Merek tewas dibantai orang tak dikenal pada 8 Maret 2018 lalu. Korban bernama Hearani (30), sudah bekerja di sekolah tersebut lebih kurang 1 tahun beserta suaminya. Namun saat kejadian, suami korban tidak berada di tempat karena berada di luar kota mengunjungi keluarga.

Korban ditemukan tewas mengenaskan. Jasad wanita tersebut ditemukan dalam keadaan mulut dibalut lakban, serta tubuh penuh luka tikaman. Beberapa saksi sudah dipanggil dan diperiksa, namun kasus tersebut belum menemukan titik terang siapa pelakunya.

Kasus ketiga, pembunuhan terhadap mahasiswi Universitas Quality Berastagi, Sri Muliati yang ditemukan bersimbah darah di kamar rumah kontrakannya Gang Sempurna, Desa Sumber Mufakat, Kabanjahe pada 22 Juni 2019.

Untuk kasus tersebut, Satuan Reskrim Polres Tanah Karo masih terus melakukan proses penyelidikan. Beberapa saksi telah dimintai keterangan di antaranya, teman dekat korban, tetangga, serta teman di tempat Sri kuliah. Namun hingga kini belum ada seorang pun ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan itu.

Ketika hal itu dikonfirmasi ke AKP Dearma Munthe pada saat itu menjabat Kapolsek Tiga Panah dan saat ini menjabat Kasubag OPS Polres Tanah Karo ,Rabu (28/1) mengakui hingga saat itu atas korban Manohara belum terungkap atas kasus pembunuhan tersebut.

Kanit Resum Polres Tanah Karo,Ipda Pol Togu  ketika dihubungi melalui telephone selulernya,Rabu (29/1) mengakui kasus pembunuhan atas korban Manohara belum terungkap.

Sebelumnya  ketika dikonfirmasi  ke Kasat Reskrim AKP Sastrawan Tarigan di ruang kerjanya, Rabu (15/1) mengakui dua kasus pembunuhan lainya atas korban Hearani dan Sri Muliati belum terungkap.

Menurut Tarigan, pihaknya terus melakukan proses penyelidikan agar dapat mengungkap kedua kasus pembunuhan tersebut.

Disinggung apa yang menjadi kendala sehingga  kasus pembunuhan itu belum juga terungkap, dia hanya menyebut pihaknya tetap berusaha mengungkap  kasus pembunuhan itu.(amr/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini