Korban penganiayaan gerombolan suruhan gembong narkoba Tobasa saat ditemui dirumahnya. |
Tobasa, metrokampung.com
Setelah viral di media sosial terkait adanya penganiayaan yang diduga dilakukan oleh kelompok gembong narkoba Tobasa terhadap informan polisi, akhirnya pihak Satreskrim Polres Tobasa mencokok satu persatu para pelaku. Hal ini terbukti dengan ditahannya para pelaku sebanyak 6 orang, yang berinisial TMP, TP, JS, BGS, PTR, dan UK.
Menanggapi hal itu, aktivis anti narkoba berinisial AFS mengatakan jika pihak Reskrim Polres Tobasa patut diacungi jempol.
"Hebat, cepat dan tanggap, wajib diacungi jempol kinerja tim Reskrim polres Tobasa yang segera menangkap para pelaku penganiayaan Terhadap DFN, yang merupakan informan polisi dalam pengungkapan kasus narkoba di Taput kemarin. Tetapi, jangan stop di pelaku yang kini ditangkap dan ditahan. Kembangkan terus hingga benang merah kasus ini terungkap, apalagi ini didasari oleh perkara narkoba. Terlebih saat ini, Presiden, Kapolri, Kapolda Sumut sangat tegas menyatakan perang terhadap pelaku narkoba dan tanpa tebang pilih. Miskin kan bandar narkoba, itu lernyataan dari pimpinan negara RI," ujarnya saat dikonfirmasi melalui seluler.
"Kemudian, saya menonton video pernyataan si korban, yang menyebutkan beberapa nama oknum yang diduga keras sebagai bandar narkoba terbesar di Tobasa. Misalnya si SGM, itu kalau tidak salah sesuai dengan hasil konfirmasi kebeberapa oknum, sudah sering disebut di pengadilan para pelaku narkoba, artinya sudah tidak asing bagi para pelaku narkoba baik yang sudah bebas maupun yang masih bersidang di pengadilan. Artinya, pihak Polda Sumut sudah harus turun tangan dalam kasus ini untuk mengungkap jaringan narkoba di Tobasa," ujarnya seraya menutup teleponnya.
Sementara itu, didatangi ke Satreskrim Polres Tobasa, terlihat personil Reskrim Tobasa sibuk, dan kasat tidak terlihat di ruangannya. Dan para pelaku yang ditahan terlihat berada Di dalam sel.
Sebelumnya, viral di medsos jika ada oknum yang diculik dan dianiaya oleh sekelompok pemuda yang disebut sebut disuruh oleh gembong narkoba Tobasa berinisial SGM. Dan SGM pun bahkan ikut memukuli memakai boroti hingga tubuhnya lebam dan hampir dimasukkan ke karung agar dibuang ke Meat. Disaat terjadi penganiayaan tersebut, sesuai pengakuan korban dan rekannya (diikat dalam mobil), mereka didatangi sepasang suami istri berinisial Kanjeng dan suaminya yang disebut sebut sebagai bos besar narkoba di Tobasa.
Awal mula kasus ini diawali ketika anggota SGM ketangkap di Taput dalam kasus narkoba beberapa waktu lalu berinisial JVN. (MTH/mk)