Hilangnya Kejenuhan Akibat Covid-19, Terkelin Brahmana Kembali Angkat Cangkul

Editor: metrokampung.com

Karo, Metrokampung.com
Bupati karo Terkelin Brahmana, SH, MH bersama isteri  Ny Sariati Sitompul, dalam situasi pandemi Covid-19, mengisi waktu diluar jam kerja untuk menghilangkan rasa jenuh akibat Covid-19, dengan pergi keladang dan menanam wortel, Kamis (15/5) sore petang di UKA Kabanjahe. 

Menurut Terkelin, kegiatan ini dilakoni  karena saat ini ASN juga bekerja dari WFH (work from home) jadi tetap mengikuti protokol kesehatan menjaga jarak sosial distancing dan phsycal distancing, sehingga kegiatan diluar kantor saat ini minim, ujarnya.

Lantaran kondisi tersebut, terkelin memanfaatkan waktu yang ada untuk menghilangkan rasa bosan dirumah dikala jam kantor sudah selesai, salah satunya mengelola kembali ladang miliknya yang selama ini terkendala, tidak dirawat dan diurus karena faktor kesibukan dalam bekerja selaku kepala Daerah, ungkapnya.

Sambungnya, kini ladang seluas 1.100 M2 akan  ditanam dengan wortel, dan sekarang sudah siap dikerjakan oleh Aron  (buruh-Red)  tinggal penaburan bibit wortel, ucapnya.

Dalam penanaman perdana ini, Ia mengaku sangat senang dan optimis, mengingat disaat  penaburan bibit wortel Terkelin didampingi isteri tercinta dapat melakukannya  sendiri dengan dibantu pekerja buruh, jelasnya.

Untuk itu, Terkelin meminta dan mengingatkan jajaran ASN dan masyarakat dalam mengatasi kebosanan dirumah, agar meluangkan waktu keladang/kebun, bagi yang memilikinya, hal ini mujarab menghindari penularan virus Covid-19, sebab jauh dari keramaian dan kerumunan, tandasnya.

Menarik, saat Terpantau dilapangan Bupati karo Terkelin Brahmana, dengan semangat menaburkan bibit wortel yang telah disediakan sebanyak 35 kaleng ukuran kecil, dan terlihat persis sebagai petani kawakan yang terbiasa tidak kaku dalam menabur bibit wortel. 

Sekilas, sosok track record bupati karo Terkelin Brahmana ternyata sebelum menjadi pengacara /advokat di Jakarta, beliau dibesarkan oleh orang tuanya tidak terlepas dari kehidupan sebagai seorang petani di kampung. Cetus  Marga Gea dari suku Nias salah satu aron diladang.

Wajar, bapak ini terlihat tidak kaku, rupanya saya baru tahu, dulunya dia juga anak petani, jarang ada bupati setelah menjabat mau turun langsung ke ladang, apalagi menabur bibit wortel secara lansgung, ini suatu hal menakjubkan bagi diri saya, imbuhnya.(amr/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini