Sebarkan Berita Hoax, Politisi Partai PSI Mengaku Salah, Bupati : Saya Sebagai Orang Tua, Pasti Memaafkan

Editor: metrokampung.com

Dairi, metrokampung.com
Setelah mentaati berbagai point klarifikasi dan permintaan maaf yang tercantum di surat Somasi yang dilayangkan oleh Kabag Hukum Pemkab Dairi, Politisi PSI, Henra J Sinaga yang juga mantan anggota DPRD Kabupaten Dairi secara langsung meminta maaf kepada Bupati Dairi, Dr. Eddy Keleng Ate Berutu dan Ketua TP PKK, Ny Romy Mariani Berutu, yang difasilitasi oleh Asisten II bidang Perekonomian, Charles Bantjin dan Ketua PPTSB (Persatuan Pomparan Toga Sinaga Boru Bere Ibebere) Kabupaten Dairi Antonius Sinaga dan diterima oleh Bupati Dairi di rumah dinas Bupati Dairi di Gedung Pendopo, Selasa (12/05/2020).

Dalam pertemuan itu, Hendra mengaku  perbuatan yang ia lakukan itu adalah kekhilafan  dan tanpa sengaja, akibat stress yang ia alami sejak tidak terpilih lagi menjadi anggota DPRD Kabuapten Dairi. Ia juga mengaku menyesal karena perbuatannya berdampak kepada keluarganya.

"Maklumlah bang, saya khilaf dan saat itu saya stress. Abang tau sendiri saat itu waktu saya caleg kalah, utang banyak, kerja lockdown datang pula korona jadi pas kekgitu apapun yang keluar dari pikiran saya di luar dari yang sebenarnya," jelasnya sebagai salah satu pemicu membuat postingan yang bernilai fitnah dan hinaan.

"Aku mohon maaf bang, postingan saya itu menjadi membuat banyak pihak terganggu, terlebih saat ini Pemkab lagi fokus dan bekerja keras menangani Covid-19. Untuk itu saya mohon dimaafkan, dan saya berjanji untuk tidak mengulangi lagi," pintanya.

Dalam kesempatan Ketua PPTSB Kabupaten Dairi, Antonius Sinaga mengaku sangat terbebani atas ulah dan perbuatan yang dilakukan oleh Henra J Sinaga yang tidak lain adalah bagian dari PPTSB Kabuapten Dairi sementara Bapak Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu merupakan Pembina dari PPTSB Kabupaten Dairi, karena dalam postingan itu terkesan menjelek-jelekkan keluarga sendiri.

"Semoga dengan pertemuan ini, adik kami Henra tidak hanya meminta maaf dan tidak mengulangi perbuatannya namun lebih dari itu dirinya bisa mendukung pemerintahan sehingga visi-misi yang diusung oleh Pemerintah Dairi bisa tercapai dan berhasil," ujar Antonius.

Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu dalam pertemuan yang penuh dengan rasa kekeluargaan itu menyampaikan rasa syukur atas kehadiran dari Ketua PPTSB Kabupaten Dairi dan juga Henra J Sinaga yang datang dengan tujuan permintaan maaf.

"Saya sebagai orang tua, pasti memaafkan anggi kami, jika mengakui kesalahannya dan menyesal atas perbuatannya dan telah meminta maaf. Karena dari awal saya sudah maafkan," ujar Eddy Berutu.

Eddy Berutu menyampaikan dari awal datang ke Kabupaten Dairi tujuannya untuk membangun Dairi sebagai tekad awal untuk membangun kampung halaman. Ia memyampaikan Kabupaten Dairi ini memiliki keunikan dan penuh keberagaman  baik itu starta sosiala dan juga keunikan dari berbagai aspek, sehingga perbedaan itu adalah hal yang wajar dan perbedaan itu yang seharusnya membuat kita lebih dan menjadi potensi dari wilayah Dairi.


"Karena jika hanya satu pemahaman dan satu rel saja, peradapan suatu daerah tidak akan maju. Berbagai inovasi justru datang dari perbedaan dan keunikan yang beragam bukan dari satu frame. Menantang status quo dengan berbagai asumsi akan membuat daerah kita dan umat kita berkembang. Saya sangat terbuka dengan perbedaan perspektif dan pandangan untuk membangun bersama Dairi yang kita cintai ini," ungkap Eddy Berutu.

Kedua, Eddy Berutu melanjutkan saat ingin membangun kampung halamannya ini, di saat meletakkan dasar pembangunan setelah menjalani pemerintahan setahun penuh sejak dilantik menjadi Bupati Dairi, langsung terpukul karena Covid-19, dan semua kelimpungan, semua sektor terganggu baik infrasturktur, pertanian, pendidikan, ekonomi. Karena harus melakukan berbagai hal yang tidak pernah dilakukan, seperti refokusing dan realokasi yang semuanya dialihkan ke penanganan Covid-19.

"Itu membuat kita semua sangat terganggu diberbagai aspek, termasuk berimbas kepada aspek sosial. Kondisi terpukul ini bisa membuat warga kita khilaf. Marilah kita justru bersatu saling bahu membahu agar situsasi sulit ini besa segera berlalu, dan Covid-19 bisa berakhir," ujar Eddy Berutu.

Eddy Berutu juga menyampaikan kepada Hendra bahwa sebagai masyarakat yang pendidikannya dan strata sosialnya di atas rata-rata marilah menjadi sosok yang memberikan pencerahan, memberikan sudut pandang lain kepada masyarakat yakni perspektif membangun bersama masyarakat semakin lengkap.

Lebih lanjut Bupati Dairi, Eddy Berutu menyampaikan agar Henra mengklarifikasi pernyataannya di media sosial miliknya, meluruskan pernyataanya sehingga pemahaman masyarakat menjadi jelas, bahwa pernyataan yang dilontarkan Henra di medsos tentang Bupati Dairi, Ibu Ketua TP PKK dan Pemkab Dairi tidak benar adanya.

"Sekarang sudah menjadi jelas. Agar dimasa yang akan datang tidak dilakukan lagi. Terkait peristiwa ini Pemerintah dalam hal ini tegas karena diatur oleh Undang-undang, dan Pemerintah juga harus humanis, mengayomi dan mengayomi," ujar Eddy Berutu.

"Khusus kepada PPTSB apabila ada permaslahan ekonomi sosial yang dialami oleh keluarga yang ada di PPTSB mari saling bahu membahu meringankan beban keluarga besar kita. Saya berdoa PPTSB pun semakin kokoh dan semakin memberi manfaat kepada keturunan Oppung kita dan masyarakat lain. Cobaan berat ini harus kita petik manfaatnya. Tidak saatnya saling mencurigai mendiskreditkan ditengah situasi sulit pandemi Covid-19 ini. Dan inilah dinamikan antara seorang Bapak ataupun sebagai pemimpin dengan masyarakatnya untuk terus bersatu memperbaiki hal-hal yang kurang," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua TP PKK Kabupaten Dairi, Ny Romy Mariani Eddy Berutu menyampaikan sejak awal dirinya juga sudah memafkan yang bersangkutan sejak mendapatkan informasi bahwa Hendra mengaku menyesal dan mengaki bersalah atas perbuatannya.

Menurut Ketua Dekranasda Kabupaten Dairi ini, kedepan tidak mau ada preseden dalam arti, salah mengartikan kritik dan fitnah. Dan ini pembelajaran bagi kita semua dalam hidup bermasyarakat dan berwarganegara. Ia menyampikan, kesalahan itu adalah manusiawi, sehingga terbuka pintu maaf jika diberengi niat tulus dan ikhlas.

"Seingat saya postingan itu tepat di hari Jumat Agung, dimana umat kristiani  menghayati penderitaan Yesus Kristus di kayu Salib. Selayaknya kita berefleksi tentang dosa-dosa yang kita perbuat sehingga Yesus disalibkan disaat itu juga fitnah itu disampaikan di dalam sebuah group alumni yang kebetulan dalam group itu ada teman saya satu gereja saya yang bertemu setiap minggu di gereja sampai menangis dan merasa kecewa atas tuduhan itu, saat menceritakannya kepada saya. Di satu sisi, dia bisa kecewa kepada saya yang merupakan temannya, karena termakan fitnah tersebut, disatu sisi dia kecewa karena yang posting itu adik kami sendiri," cerita Romy Mariani.

Romy Mariani melanjutkan, mayoritas warga dairi memiliki strata pendidikan yang terbatas, sehingga mereka sangat mudah sekali diombang-ambingkan.

"Sehingga seharusnya kita yang memiliki strata pendidikan yang lebih tinggi harus lebih bertanggungjawab untuk memberikan pemahaman yang benar dan mengedukasi sesama kita. Banyak kesimpang siuran informasi yang A dijadikan Z dan lain-lain. Tugas kitalah meluruskan ini karena kita memiliki strata pendidikan yang lebih memadai," ujar Romy.

Menutup pembicaraanya, Romy mengibaratkan Pemerintah Kabupaten Dairi dan warga Dairi ini ibarat kisah sebuah bangsa Israel sebagaimana yang dikisahkan dalam kitab Suci Perjanjian Lama umat Kristen saat menuju tanah perjanjian ke kota Kanaan. Kerendahan hati kita diuji dalam perjalanan pemerintahan ini, agar kita sampai kepada visi misi pemerintahan yang kita cita-citakan.

"Mari kita bercermin ke sana. Kenapa mereka diberi cobaan oleh Tuhan melakukan perjalanan di tanah gurun selama 40 tahun hingga tiba ke kota Kanaan. Bukan tidak bisa dalam seminggu perjalanan mereka telah sampai di tanah yang dijanjikan jika Tuhan berkehendak, namun mereka bersungut-sungut. Sama seperti kita, jika kita bersungut-sungut maka kita juga akan lama menuju visi misi yang kita cita-citakan," tutup Romy Mariani.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Henra memposting sebuah komentar di group Whatsapp Alumni SMP St. Paulus 1989-1992 pada hari, Jumat tanggal 10 April 2020 yang menuduh dan mendiskreditkan nama baik Bupati Dairi dengan membuat pernyataan 'Molo adong Bantuan tu RSUD berupa APD dll, 25 persen ibuat Ibu, 25 persen ibuat Bupati, 25 persen lain-lain. 25 persen nama tu RSUD. Kurang Baluhap Apalagi.'(vikram/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini