Tawuran dan Kumpul Warga Dilarang, Main Judi di Desa Sumbul Dibiarkan

Editor: metrokampung.com
Lapak judi di Desa Sumbul milik oknum TNI selalu ramai dikunjungi penjudi meski di bulan puasa seperti saat ini.

STM Hilir, metrokampung.com
Pemerintah terus berupaya untuk mencegah penularan virus corona (Covid-19) semakin meluas. Upaya-yang dilakukan pemerintah selain himbauan agar masyarakat selalu menggunakan masker, cuci tangan pakai cairan hand sanitizer, penyemprotan disinfektan, meliburkan siswa sekolah, penutupan beberapa ruas jalan, karantina wilayah, bahkan sampai menghimbau warga untuk tidak keluar rumah maupun berkumpul di luar rumah apalagi tawuran maupun melakukan kumpul-kumpul asmara subuh.

Semua petugas mulai dari kepling, kadus, lurah atau kepala desa camat, aparat TNI dan Polri dikerahkan untuk selalu patroli, apabila ada warga yang berkumpul di luar rumah maka akan dibubarkan dan disuruh kembali ke rumah masing-masing, tapi himbauan itu seperti tidak berlaku terhadap lokasi  perjudian di Desa Sumbul, Dusun IV Tanjung Sari, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deliserdang.

Meski lokasi perjudian mesin jackpot dingdong dan tembak ikan berdekatan dengan mesjid di desa tersebut, namun petugas masih membiarkan orang berkumpul untuk bermain judi di tempat itu.

Sehingga tempat itu selalu ramai didatangi penjudi. Setiap harinya dalam kurun 24 jam, kata warga di sana, puluhan  orang asik bermain judi tanpa harus takut dibubarkan polisi.

"Lokasi perjudian itu di rumah Indra Kojek. Dan mesin judi jekpot dan tembak ikan kabarnya punya oknum TNI,'beber sejumlah warga Desa Sumbul, Kamis (7/5/2020).

Setiap harinya, tambah warga lagi, ada oknum aparat yang menjaga sehingga tempat tersebut tidak pernah kena razia.

“Setiap hari ada pengawasnya yang jaga makanya aman-aman aja, semalam orang-orang yang duduk ngumpul di warung tak jauh dari lokasi perjudian itu disuruh bubar sama petugas patroli, tapi lokasi judi ini nggak kena razia, eh malah patrolinya membubarkan warung di seberang sana Bang," timpal warga lainnya.

 Warga di sana mengaku kesal dengan lapak judi tersebut. Mengingat lokasinya yang tak jauh dari mesjid Mesjid Assykirin sehingga mengganggu kekhusukan warga beribadah sholat lima waktu maupun sholat taraweh.

 "Siapa yang tak gondok bang, ibadah kita gak khusuk karena gak jauh dari mesjid orang ramai berjudi. Apalagi saat ini bulan Ramadhan. Heran kali lah liat oknum petugas di sini baik anggota Koramil apalagi Kepolisian Polsek Talun Kenas. Mereka kesannya membiarkan perjudian tersebut," bilang Sitepu kesal.

Pemilik warung yang tidak mau disebutkan namanya di Desa Sumbul juga membenarkan bahwa sudah dua kali warungnya didatangi patroli, orang-orang yang makan dan minum disuruh bubar.

“Sudah dua kali mobil patroli datang, orang-orang yang makan dan minum di sini disuruh bubar, saya dilarang melayani pembeli yang makan minum di sini, pembeli disuruh bungkus bawa pulang”, jelas pemilik warung tersebut.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah wargaDesa Sumbul, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deliserdang, resah. Pasalnya, sudah 2 bulan ini rumah Indra Kojek dijadikan lapak judi ketangkasan jekpot dan tembak ikan.

 Meski sudah beroperasi 2 bulan lamanya namun pihak Kepolisian Polsek Talun Kenas terkesan tidak ambil pusing dengan adanya lapak judi tersebut.

 "Mana mungkin polisi gak tau. Mungkin polisinya segan sama oknum TNI yang buka lapak judi tersebut atau mungkin juga sudah dapat bagian," duga warga.

Pantauan setiap hari lokasi judi tersebut ramai dikunjungi para penjudi meski di bulan puasa seperti saat ini.

Warga pun menaruh harap jurnalis metro Lampung.com bisa melaporkannya kepada Kapolresta Deliserdang di Lubukpakam dan Kapolda Sumut perihal perjudian di Desa Sumbul.

"Juga kepada Pangdam I/BB. Karena ditengah pandemi virus Corona masih tega-teganya oknum TNI berbuat yang tak sepantasnya dengan membuka dan membeking perjudian di desa kami,"harap warga.(tim/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini