Dugaan Pemukulan di Desa Siopat Sosor Pada Minggu Lalu Berakhir Dengan Damai

Editor: metrokampung.com
Kedua belah pihak, Polten Simbolon (baju batik) dan Sinton Manihuruk, yang telah melakukan perdamaian, pada Kamis (16/07) lalu.
Samosir, metrokampung.com
Terkait kesalahpahaman antara pengusaha distributor gas elpiji di Kabupaten Samosir, Polten Simbolon dengan salah seorang warga Desa Lumban suhisuhi Toruan yang terjadi pada minggu lalu, berakhir dengan jalan damai.

Hal itu disampaikan korban pemukulan Sinton Manihuruk (51), yang kesehariannya bekerja sebagai supir, selasa (21/7/2020) di Parbaba.

Kepada wartawan, Sinton Manihuruk mengatakan bahwa mereka sudah berdamai dan sudah menarik pengaduan, yang sempat dilaporkannya ke Polres Samosir.

Dijelaskannya, kejadian pemukulan yang dialaminya terjadi di depan Hotel JTS, desa Parbaba pada Selasa malam (14/7/2020) yang di lakukan oleh pegusaha gas elpiji, Polten simbolon, berawal pada saat acara pesta Ulang Tahun, yang diadakan di hotel JTS.

"Melihat waktu sudah menunjukkan jam 23.15 WIB, saya mendengar ada suara musik. Karena merasa terganggu oleh suara musik tersebut, saya langsung menuju hotel JTS tempat acara ulang tahun digelar"ungkap Sinton Manihuruk.

Menurut pengakuannya, setiba di lokasi Sinton langsung mematikan Sound system dengan cara mencabut kabel sound system.

"Saya langsung mencabut kabel sound system hingga menimbulkan sempat terjadi keributan, yang langsung dilerai oleh tamu undangan. Kemudian saya langsung keluar dari lokasi hotel dan singgah di warung depan pintu keluar hotel JTS,"tambahnya.

Lebih lanjut diterangkan, bahwa pada saat di warung, tepatnya di depan pintu keluar hotel JTS, terjadi pemukulan terhadap dirinya, yang langsung dilerai oleh masyarakat sekitar yang berada di lokasi. "Saya hanya mengalami pukulan ringan saja yang tidak menyebabkan luka".

Sinton Manihuruk juga mengaku telah melakukan perdamaian secara kekeluargaan antara kedua belah pihak, yang disaksikan tokoh masyarakat, tokoh adat dan Pemerintah Desa Siopat Sosor, di kediaman amani Erik Manihuruk (keluarga Sinton-red).

"Kami sudah berdamai pada kamis lalu. Dan besoknya, pada hari Jumat saya sudah menarik atau mencabut pengaduan yang saya buat ke Polres Samosir," terangnya.

Terpisah, ketika dikonfirmasi melalui seluler Whatts App (WA), selasa (21/07), Polten Simbolon menyampaikan
rasa menyesal atas kejadian tersebut, dan dirinya mengaku telah melakukan perdamaian dengan korban.

"Saya mengakui adanya kesalahpahaman dengan pak sinton Manihuruk. Atas kejadian tersebut, kami telah melakukan perdamaian degan pihak pak Sinton, yang disaksikan keluarga, tokoh adat, tokoh masyarakat, serta kepala desa Siopat sosor,"ujar Polten Simbolon.

Polten simbolon juga meminta dan berharap, agar masyarakat Samosir Tidak percaya dengan berita HOAX yang saat ini, banyak di buat oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Demi terciptanya situasi yang aman dan kondusif, khususnya di tengah masyarakat kabupaten samosir, saya berharap agar masyarakat tidak percaya akan berita Hoax,"harap Polten seraya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Samosir atas kesalahpahaman yang terjadi. (Horas/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini