 |
| Pintu masuk menuju Kabupaten Samosir diperketat untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. |
Pasca pengumuman GTPP atas terkonfirmasinya seorang petugas PPS positif Covid-19, Dinas Pendidikan Kabupaten Samosir akhirnya membatalkan rencana masuknya kembali para pelajar ke sekolah.
Sebelumnya, pelajar dari tingkat SD, SMP dan SMA sudah kembali belajar secara tatap muka pada Senin, 13 Juli 2020 mendatang di Kabupaten Samosir.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Samosir, Rikardo Hutajulu, kepada wartawan, Kamis (9/7/2020) di Pangururan.
"Setelah, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Samosir mengumumkan seorang anggota PPS Pilkada Samosir yang juga guru honorer, positif terinfeksi virus corona, kita langsung menunda proses belajar-mengajar tatap muka," sebutnya.
Rikardo menegaskan, kegiatan belajar tatap muka diundur sampai Samosir zona hijau.
"Tapi proses belajar mengajar tetap berlangsung melalui sistem online atau daring," kata dia.
Ditambahkannya, Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Samosir juga menutup kegiatan menerima tamu di sampai beberapa hari ke depan.
"Keputusan ini diambil setelah koordinasi dengan tim Gugus Tugas Samosir. Kita menunda untuk masuk sekolah tatap muka selama dua minggu kedepan dari tanggal 13 Juli 2020 nanti," ujar Rikardo lagi.
Menurutnya, pertimbangan diundurkannya pelajar untuk masuk sekolah selama dua minggu, sesuai dengan waktu mulai dirawatnya pasien Covid-19 berinisial WNS di RSUD Tarutung.
"Tapi bila situasi perkembangan Covid-19 tetap memburuk, kami tetap akan menunda untuk seluruh pelajar masuk sekolah sampai waktu yang tidak ditentukan," imbuhnya.
Pasca terkonfirmasinya seorang warga terpapar Covid-19 di Kabupaten Samosir, GTPP diminta lebih memperketat pintu masuk, terutama yang berasal dari zona merah.
Gugus Tugas diharapkan mengatur regulasi lebih serius, apalagi saat ini para pelajar yang baru tamat SLTA, sedang mengikuti seleksi masuk Perguruan Tinggi di Medan. (in/dra/mk)
