Ponidi Belum Ditemukan, Pencarian Buaya Resmi Dihentikam, 2 Buaya Besar Sempat Muncul

Editor: metrokampung.com
BKSDA dan Basarnas didampingi BPBD Labura sedang memberikan keterangan kepada warga dan wartawan. 
Labura, metrokampung.com
Selama lima hari melakukan pencarian oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Labura, Basarnas dan  BKSDA  terhadap Ponidi yang di kabar kan hilang di terkam buaya, pada minggu 26/7 lalu saat memamen sawit di daerah parit cina  Desa simangalam kecamatan kualuh selatan kabupaten Labuhanbatu Utara Provinsi Sumut,  kini pencarian resmi dihentikan, Kamis malam (30/7/2020).

Pencarian yang di lakukan oleh BPBD Labura, Basarnas, BKSDA dibantu pihak kepolisian dan masyarakat melibat kan pawang buaya telah di laksanakan selama lima hari dengan menelusuri dan menyisir alur sungai Parit cina hingga ke muara persimpangan/pertemuan alur sungai aek natas,sungai kualuh dan sungai simangalam dengan menggunakan perahu/boat mesin bahkan melibatkan pawang buaya hingga malam hari pada malam Hari Raya Idul Adha 1441 H/2020 M namun belum membuahkan hasil.


Edi Prayetno selaku Kepala Dusun Parit Cina /Tanjung Selamat Desa Simangalam Kecamatan Kualuh Selatan mengatakan, pencarian telah di lakukan selama lima hari namun belum membuahkan hasil yang memuaskan, pencarian sejak malam ini di hentikan namun demikian belum dapat di pastikan dari pihak keluarga dan masyarakat apa langkah selanjutnya yang akan diambil, pencarian memang melibat pawang buaya pada saat proses pencarian itu 2 ekor buaya muncul tidak lama tenggelam dan tidak nampak lagi ,ya..lumaya besar tapi kita tidak bisa pastikan seberapa ukuran dan besarnya karena nampak hanya sekilas mata," ujar Edi.

Sementara itu, BKSDA Wilayah III Kisaran Alfianto Siregar menghimbau kepada warga Simangalam sekitarnya agar berhati-hati  ke depan baik terhadap pemancing maupun pemanen kebun di daerah aliran sungai (DAS)  kita tidak tau apakah buaya itu sedang berkembang biak," tuturnya.

Hal senada juga dikatakan BPBD Labura melalui Kabid Kedaruratan dan Bencana Sukardi alias Abay dan Basarnas Tanjung balai melalui Danru lapangan, Frawiro Simanulang menuturkan, pencarian di hari ke lima ini dilaksanakan hingga malam hari berbagai usaha dan upaya dilakukan namun tidak membuahkan hasil dan hari ini pencarian dihentikan namun tetap dalam pemantauan," ucapnya.

Informasi yang diperoleh di daerah sana, bahwa tempat itu adalah merupakan habitat buaya dan tidak jarang buaya di sana menampak diri muncul ke permukaan air dan sebelum Ponidi hilang diterkam buaya sudah ada digigit buaya dan mencederai perut dan ada pula bagian kaki dan buaya yang ada di alur sungai di maksud merupakan buaya Muara.


Sebelumnya diberitakan, Ponidi dilaporkan hilang usai diterkam buaya di Sungai Parit Cina, Desa Simagalam, Kualuh Selatan, Labura.

Korban bersama istri pergi ke kebun sawit miliknya dengan menggunakan perahu menyeberangi sungai. Setibanya di kebun sawit miliknya, korban turun dan mengikat perahunya di pinggir sungai. Ketika membuah sawit, buah sawit jatuh ke bibir alur sungai, naas, saat turun ke sungai untuk mengambil buah sawit korban langsung diterkam buaya dan hilang.

Istri korban yang melihat kejadian itu merasa shok dan memberi tahukan peristiwa itu kepada warga dan pemerintah setempat. Atas laporan itu Tim BPDB Labura, Polisi juga TNI dibantu warga sekitar melakukan operasi pencarian.

Istri Ponidi saat ditemui di rumah merasa Lemas dan shok dan menceritakan peristiwa yang dialaminya. "Saya berharap suami saya kembali ke rumah ini, bagaimana pun keadaannya," pintanya. (st/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini