Tak Tau Malu Sudah Tak Terpilih, Aminuddin Hasibuan Tetap Berambisi Ingin Jadi Ketua Komite Sehingga Tebar Fitnah dan Berita Bohong Kesana Sini

Editor: metrokampung.com

Kualuh Leidong, Metrokampung.com
"Tak Tau Malu" itulah istilah ungkapan yang dilontarkan orang tua siswa sebagai bentuk kekesalannya pada Aminuddin Hasibuan yang tetap ingin berambisi jadi Ketua Komite SMA Negeri 1 Kualuh Leidong sehingga menyebar fitnah dan berita bohong terhadap Ketua Komite Safrin Ritonga, SH, MH.

Adapun ucapan itu beliau sampaikan kepada orang tua siswa/i namun orang tua tidak mempercayai hal itu dikarenakan orang tua dan masyarakat sangat mengetahui watak dan sifat asli Aminuddin Hasibuan," terang Ucok dan Amri kepada Metrokampung.com

Amri (39) orang tua siswa menjelaskan bahwa apa yang disampaikan Aminuddin Hasibuan itu fitnah dan bohong, karena kita sudah tau dia itu siapa, mulai dari musyawarah kita melihat keangkuhan beliau yang selalu terkesan syok merasa kaya sehingha membela pihak sekolah dan meminta pihak sekolah agar menaikkan uang sumbangan menjadi Rp.80.000," ujarnya.

Tak hanya sampai disitu, demi memuluskan niat buruk mereka agar bisa menaikkan uang sumbangan menjadi Rp.80.000, seorang Guru Pegawai Negeri berinisial YA mengkondisikan dalam pemilihan melalui cara membuat rekayasa pemilihan dan mengerahkan Guru yang tidak mempunyai hak pilih untuk memilih Aminuddin Hasibuan, agar Aminuddin Hasibuan tetap menang dalam pemilihan.

Tapi Tuhan berkehendak lain meskipun Gurh dikerahkan untuk memilih, Aminuddin Hasibuan tetap juga kalah dalam pemilihan sehingga yang menang dan terpilih menjadi Ketua Komite Safrin Ritonga, SH., MH, karena kami sangat yakin beliau pasti terpilih dan menang apalagi beliau dari latar belakang Sarjana S1 dan S2 pasti memiliki keilmuan serta pengalaman makanya kami mengusulkan dan memilih beliau.

Anehnya sudah kalah dalam pemilihan Aminuddin Hasibuan tetap berencana ingin masuk dalam kepengurusan Komite tapi kami orang tua siswa dalam rapat lanjutan dengan Ketua Komite terpilih meminta agar Aminuddin Hasibuan jangan dimasukkan dalam kepengurusan serta kami meminta agar kepengurusan komite ditambah 2 tahun lagi menjadi 5 tahun, kalau bisa selamanya, karena Ketua Komite terpilih berpihak dan peduli serta memikirkan nasib kami orang tua siswa," terang Ita pada Metrokampung.com

Masih keterangan Ita, "mana ada Ketua Komite pada saat pencalonanan mengatakan akan menghapus uang sumbangan bila ia terpilih seperti fitnah dan cerita bohong yang dikatakan Aminuddin Hasibuan pada semua orang, tetapi beliau menyampaikannya (safrin.red) setelah terpilih jadi Ketua Komite bukan sebelum pemilihan, dimana Ketua Komite terpilih mengatakan akan menurunkan uang sumbangan yang digalang komite, kalau bisa kita hapus itupun kalau bisa tapi saya tidak janji, jangan nanti orang bapak ibu salah pemahaman dalam menafsirkan apa yang saya sampaikan, namanya aja "kalau bisa" mana tau CSR perusahaan bisa diarahkan, kalau tidak bisa diarahkan ya kita tidak bisa hapuskan" hanya itu yang beliau sampaikan diahadapan kami dan bukan berjanji seperti apa yang dikatakan Aminuddin Hasibuan itu.

Muhammad Haris yang juga Orang Tua siswa mengatakan Kalau masalah anggaran itu selalu dibuka secara terang-terangan kepada kami orang tua siswa dengan cara memperlihatkan serta menjelaskannya, mulai dari anak siapa yang tidak membayar dan terlambat membayar maupun tidak mampu membayar sehingga tidak jarang beliau mengeluarkan dana pribadinya maupun menutupi dari dana Uang sumbangan itu juga, dahulu mana ada komite seperti ini keterbukaannya, tapi saya selalu menanyakan dalam musyawarah dengan Komite kenapa Guru PNS  dan Guru Honor Propinsi juga menerima gaji dari uang sumbangan tersebut sementara mereka sudah digaji negara dengan begitu besar dari dana APBN dan APBD Propinsi, mudah-mudahan ini jadi PR besar ketua Komite untuk menyikapinya, cetusnya dengan sedikit kesal.


Ketua Komite SMA Negeri 1 Kualuh Leidong Saftin Ritonga, SH, MH ketika dikonfirmasi Metrokampung.com terkait berita bohong dan fitnah yang telah disebarkan oleh Aminuddin Hasibuan, dimana beliau mengatakan biarkan aja nanti capek sendiri, itu hal biasa mungkin beliau kecewa dan berambisi ingin jadi Ketua Komite apalagi keinginannya menjadi Kepala Lingkungan juga gagal makanya seperti itu prilakunya, yang penting saya tetap fokus bekerja, silahkan orang tua siswa yang menilainya dan perkataan yang tidak bermutu seperti Aminuddin Hasibuan tidak perlu dilayani dan disikapi.

Aminuddin Hasibuan ketika dikonfirmasi Metrokampung.com Senin malam (27/7/20) melalui via phonsel seluler terkait masalah berita bohong dan tebar fitnah yang ia sebar kesana kesini, tidak aktip dan tidak dapat dihubungi sama sekali hingga berita ini diterbitkan.(Tim)
Share:
Komentar


Berita Terkini