Perempuan Desa Penakluk Pria Bermobil (6), Diam Ketika Mulai Diraba

Editor: metrokampung.com

Tanpa basa basi Ina (nama samaran) langsung naik ke mobil kenalan barunya. Iapun duduk di samping supir.
 
Awalnya Ina malu-malu waktu diajak bicara. Lebih banyak diam dan tertunduk. Rambut depannya selalu diusahakan menutup wajahnya 
 
Mobil pun berjalan perlahan meninggalkan kos-kosan 'Kampung Dayak" meminjam istilah teman - tempat Ina mondok bersebelahan dengan kamar pacarnya.
 
Gak terlalu jauh dari lokasi kos Ina, mobil berhenti di tepi jalan dekat galon minyak sebelah kiri dari arah Simpang Selayang menuju Simpang Pemda Medan. 
 
Tempat itu lokasinya gelap. Terdapat bangunan reyot  mau tumbang. Beberapa meter di sebelah gubuk reyot itu terdapat warung mie Aceh. Tutup menjelang subuh. Kedai itu belum ramai seperti sekarang ini.
 
Kini, gubuk reyot itu telah berganti dengan beberapa rumah megah dinasti pemilik tanah di kawasan tersebut.

 Di pinggir jalan gelap itu tubuh Ina mulai digerayangi. Setiap jengkal tubuhnya tidak luput dari rabaan jari-jari pria kenalan barunya.

 Ina seakan menikmati tubuhnya digerayangi oleh pria yang baru dikenalnya. Tidak ada penolakan sedikit pun. Sesekali Ina menggeliat.

 Bagian dada dan kemaluannya jadi sasaran jari-jari pria kekar barunya. Begitu jari-jari akan masuk ke lubang kemaluannya, Ina berbisik jika dirinya masih perawan.

 Tangan pun dicabut keluar dari dalam celana jeans Ina. Sasaran selanjutnya kedua payudara Ina. Bentuknya terlihat besar dan ranum, tapi terasa kendur seperti perempuan yang sudah melahirkan. 

 Karena mulai terotak dengan raba-raba, kepala Ina kemudian diarahkan persis ke arah selangkangan sang cowok. Resleting celana pun dibuka.  Seperti apa kelanjutan mereka di dalam mobil. Ikuti lanjutan cerita ini. Ina adalah perempuan dari salah satu desa di Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Deli Serdang. Desanya pernah berjuluk desa siluman karena warganya tinggal di desa lain dan sempat viral di media cetak dan online juga media sosial Facebook. Ayahnya taat beribadah ke gereja. (*/bersambung)
Share:
Komentar


Berita Terkini