Belasan Tahun Belawan Tergenang Banjir Rob, Masyarakat Ancam Tutup Pintu Tol

Editor: metrokampung.com
Warga Belawan menggelar aksi di Kantor Gubsu dan Walikota Medan, mendesak agar banjir rob segera diatasi. Sejumlah kaum ibu tampak kelelahan dan duduk di trotoar depan kantor Walikota Medan.

Medan, Metrokampung.com
Puluhan warga Medan Belawan menggelar demonstrasi di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) dan Kantor Walikota Medan. Mereka menuntut pemerintah segera mengatasi banjir rob di Belawan, Senin (18/10/2021).

Dalam aksinya massa mengatasnamakan Forum Anak Belawan Bersatu (FABB) ini datang membawa spanduk berisi tuntutan agar banjir rob segera diatasi. Mereka menggunakan ikat kepala bertulisan ‘Save Belawan’.

Saat aksi di Kantor Gubsu, sebagian badan jalan di Pangeran Diponegoro ditutup massa aksi. Mereka datang dengan mengendarai sejumlah angkot, pick up dan sepeda motor. Akibatnya, pengendara memperlambat kendaraan dan kemacetan sempat terjadi.
Massa mengatakan banjir rob terus terjadi di Medan Belawan. Mereka mengatakan aktivitas warga sering terganggu akibat banjir rob.

“Belasan tahun Belawan tergenang banjir Rob pagi siang dan malam. Kami minta selamatkan Belawan dari banjir rob,” ujar orator aksi.

Massa meminta Gubernur atau Wakil Gubernur Sumut datang menjumpai mereka. Mereka meminta tuntutan mereka didengarkan.

“Kalau tidak direspons kami akan turunkan seluruh masyarakat Belawan menutup tol, melumpuhkan aktivitas tol,” kata orator aksi.

Dalam orasinya meneriakkan segera bangun tanggul-tanggul pencegah rob disekeliling pantai Belawan dan lakukan restorasi dan pemulihan jalur hijau di belawan.

Merasa aksinya tidak ditanggapi, pengunjukrasa  juga menggelar aksi teatrikal mandi air asin yang sengaja dibawa dari Belawan dan membentangkan tikar dengan memberitahukan akan melakukan aksi menginap di depan kantor Gubernur jika Gubernur Edy Rahmayadi atau Wakil Gubernur Provsu Musa Rajeckshah tidak menemui mereka.

Chairul Chaniago, Ketua FABB menyatakan merasa miris melihat perkembangan Belawan yang seharusnya sebagai wajah negeri di Indonesia bagian barat dan Provinsi Sumatera Utara dengan keberadaan pelabuhan Internasionalnya dan berbagai potensi ekonomi dengan sumbangan devisa yang begitu besar maka secara logika seharusnya Kota Belawan sudah menjadi kota yang maju dengan tata kota yang baik dan tentu rakyatnya juga sejahtera.

Namun apa yang terjadi saat ini semuanya berbanding terbalik Kota Belawan kini tenggelam oleh banjir rob (gelombang pasang air laut) dan realitanya Belawan menjadi Kota terkumuh. Bahkan menurut Chairul Kota Belawan di zaman penjajahan Belanda jauh lebih baik dibanding sekarang.

"Mana Pak gubernur atau Pak Ijeck .., kalau aksi kami ini tidak ditanggapi kami akan datang lagi dengan ribuan massa dan kami juga siap untuk menutup jalan tol di sekitar Belawan,' ungkap Chairul melalui pengeras suara. (Ra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini