Tangkap Para Preman di Tapal Batas Aceh- Sumut : Para Petani Ucapkan Terima Kasih Kepada Kapolres Langkat

Editor: metrokampung.com
Rata Dengan Tanah : Inilah gubuk mereka yang ludes terbakar dan rata dengan tanah.

Langkat, Metrokampung.com
Para petani yang membuka lahan dan menanam jagung di tapal batas Aceh- Sumut, tepatnya di Dusun Arasnapal, Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Langkat dan Kasat Reskrim Polres Langkat yang telah peduli kepada mereka yang telah dianiaya oleh sekelompok preman, baru- baru ini, sehingga sudah menangkap 3 orang tersangkanya. Ucapan terima kasih itu disampaikan para petani yang teraniaya tersebut, melalui Mardiono kepada para wartawan di Stabat, Selasa (26/10).


" Ya, saya adalah salah satuu korbannya, bang. Kami ada membuka lahan di sana, bang, bersama para petani dari Tunggulun, Aceh. Namun, tiba- tiba datang sekelompok preman menganiaya kami. Dengan menggunakan samurai, parang babat dan tombak, mereka datang ke gubuk kami. Kami dihalau, diusir, dianiaya dan gubuk kami pun dibakar. Akibatnya, kami terluka, gubuk kami pun hangus terbakar dan rata dengan tanah. Kami pun lari terbirit-birit," ujar Mardiono.

Korban : Mardiono (51) saat memberikan keterangan dan penjelasan kepada para wartawan.

Laki- laki paruh baya itu pun menunjukkan foto-fotonya. Ya, foto gubuk mereka yang hancur dan foto mereka yang terluka.
     
" Jadi, lahan yang sudah kami tanami seluas 6 ha hancur, gubuk kami pun hangus terbakar dan semua bekal kami, seperti tas, pakaian ganti dan uang sebanyak Rp. 15 juta hangus terbakar. Bibit jagung yang belum sempat kami tanam pun ludes. Mereka benar- bebar sadis, brutal dan tidak berpri kemanusiaan," tambahnya.

Tidak terima dengan perlakuan itu, Mardiono pun mengadu ke Polsek Simpang Kiri (Tunggulun) yang berada di wilayah Aceh, tapi karena kejadiannya masih di wilayah Sumut (Kabupaten Langkat) Mardiono pun diarahkan untuk membuat laporan pengaduan ke Polres Langkat. Apalagi Mardiono dkk adalah warga Kabupaten Langkat.
     
" Ya, syukur Alhamdulillah, bang. Baru seminggu sudah 3 orang tertangkap. Berarti, jajaran Polres Langkat peduli dan langsung bergerak cepat,"ujar Mardiono.
     
Untuk itu Mardiono pun mengucapkan terima kasih. Tanggal 1 Oktober 2021 kejadiannya dan tanggal 7 sudah tertangkap 3 orang tersangka pelakunya. Walaupun begitu, Mardiono pun berharap agar para tersangka yang lain bisa ikut segera ditangkap.
      
" Ya, mereka ada sekitar 15- 16 orang bang, karena mereka datang naik kereta (sepeda motor) dan masing- masing berboncengan sembari mengayunkan senjata tajam, seperti tombak, samurai dan parang babat," terangnya.
     
Mardiono pun menjelaskan, saat beraksi mereka pun berteriak- teriak dengan kerasnya, itu dia gubuknya, bakarrr saja. Usir mereka dari sini.
     
" Ya, untuk itu kami berharap, tegakkan keadilan dan basmi preman. Ya, sebab kita, tidak boleh kalah dengan preman. Apalagi, negara kita adalah negara hukum,“ ujar Mardiono lagi. (BD/MK)
Share:
Komentar


Berita Terkini