Tanjungbalai, Metrokampung.com
Tim F1QR Pangkalan TNI AL Tanjung Balai Asahan (Lanal TBA) berhasil menggagalkan 23 orang calon pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal, di dalam kapal nelayan saat hendak berlayar menuju Malaysia di Perairan Silo Baru.
Penggagalan upaya penyeludupan calon PMI Ilegal itu sudah kesekian kalinya dilakukan pihak Lanal TBA. Kali ini, puluhan calon PMI ilegal yang berhasil diselamatkan itu terdiri dari 12 orang laki laki dan 11 orang perempuan.
Mereka berasal dari berbagai daerah, diantaranya 10 orang dari Nusa Tenggara Timur, kemudian lainnya dari Jember Jawa Timur, Kendal Jawa Tengah, Banten Jawa Barat, kemudian ada juga dari Tanjungalai Sumatera Utara, Padang Sumatera Barat dan Banyuasin Sumatera Selatan.
Lanal TBA juga turut mengamankan satu unit kapal kayu tanpa nama yang mengangkut para calon PMI beserta 1 nahkoda dan 3 ABK untuk diproses lebih lanjut.
Hal itu disampaikan Danlanal TBA Letkol Laut (P) Aan Prana Tuah Sebayang saat menggelar konferensi pers, bersama perwakilan Lantamal 1 Belawan, pihak BP2MI dan Imigrasi TBA serta dihadiri para calon PMI Ilegal, Nahkoda kapal dan ABK, di Mako Lanal TBA.
Dalam kesempatan itu, Danlanal TBA Letkol Aan menjelaskan bahwa, upaya penyeludupan calon PMI ilegal itu berhasil digagalkan berdasarkan informasi dari tim intelijen maritim kolaborasi dengan tim F1QR Koarmada 1.
"Setelah melakukan pengintaian dan penyisiran di perairan Bagan Asahan mulai hari Senin (14/3/2022), kemudian pada hari ini tepatnya pada Pukul 04.30 WIB, tim memantau ada kapal nelayan yang berlayar melebihi kapasitas. Selanjutnya tim mengejar dan melakukan penangkapan. Kemudian tim berhasil menggagalkan sekaligus menyelamatkan 23 calon PMI ini, "kata Aan.
Lebih lanjut Aan memaparkan, dari penyelidikan serta keterangan dari nahkoda bahwa kapal nelayan itu akan melaksanakan penyeberangan secara ilegal dengan membawa calon PMI ilegal ke Malaysia.
Kemudian Aan menegaskan bahwa, pihaknya telah berkomitmen dan terus berupaya melakukan pencegahan serta penindakan terhadap kasus PMI ilegal sesuai instruksi dari pimpinan TNI AL. Pihaknya juga tetap berkoordinasi dengan stakeholder lainnya dalam upaya tersebut.
"Kita tetap lakukan sinergitas intelijen dengan stakeholder lainnya. Komitmen kami, akan fokus pada penindakan di laut sesuai wilayah maritim Lanal TBA.
Kami akan terus mengerahkan perhatian terhadap pelanggaran ini, "ucap Danlanal.
Secara yuridiksi, lanjut Aan, nahkoda dan ABK akan diproses sesuai tindak pidana pelayaran oleh Lanal TBA. Kemudian terkait tindak lanjut bagi para calon PMI, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Imigrasi dan BP2MI.
"Pasti ada hukuman bagi setiap orang yang melanggar peraturan, hal itu sebagai efek jera. Kita juga akan memberikan kesadaran bagi masyarakat agar tidak lagi terjerumus dalam hal-hal seperti ini. Sebab disatu sisi, para calon PMI ini sebagai korban, "kata Aan.
Diakhir konfrensi pers itu, Danlanal TBA juga menyampaikan komitmennya untuk menindak lanjuti siapa sindikat atau jaringan yang melakukan upaya penyeludupan para PMI ini.
"Untuk itu kami butuh dukungan semua pihak dan stakeholder lainnya, bagaimana agar sindikat dari penyeludupan PMI Ilegal ini bisa terungkap, serta agar tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban, "ucap Danlanal Aan mengakhiri konferensi persnya. (ES/Mk)