Ricuh Pembersihan Lahan HGU Karyawan PTPN2 Bocor Terkena Lemparan Botol

Editor: metrokampung.com
Amrisyah Harahap  mengalami bocor di kepala dan tengkuk saat menjalani perawatan medis di RSUD Amri Tambunan Lubuk Pakam.

Tanjung Morawa, metrokampung.com
Pembersihan areal Hak Guna Usaha (HGU) Nomor 96 Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang - bukan eks HGU, yang dilakukan PTPN2 berujung ricuh, Kamis (24/3/22).
 
Dua karyawan PTPN2 terluka kena lemparan botol dan dipukuli penggarap. Amrisyah Harahap (48) karyawan Kebun Limau Mungkur mengalami bocor kepala belakang dan tengkuk leher kiri robek terkena lemparan botol. 

Amrisyah Harahap  mengalami bocor di kepala dan tengkuk saat menjalani perawatan medis di RSUD Amri Tambunan Lubuk Pakam.

Sedangkan Sumiran, security Kebun Sei Semayang luka di mulut usai ditoyor sejumlah penggarap dan bengkak di kepala. Keduanya pun dilarikan ke RSUD Amri Tambunan di Lubuk Pakam.
 
Bentrok yang terjadi di hari keempat pembersihan lahan HGU Dusun V Desa Dalu XA Kecamatan Tanjung Morawa juga mengakibatkan Asmar Beni stringer salah satu tivi swasta mengalami luka saat meliput pembersihan lahan HGU tersebut.
 
Kasus tersebut telah dilapor Asmar Beni ke Mapolresta Deli Serdang. Kepada petugas SPKT Polresta Deli Serdang yang menerima pengaduannya, Asmar Beni mengaku dirinya dianiaya 6 hingga 7 orang oleh orang berpakaian security dan Serikat Pekerja Perkebunan.


Proses pembersihan lahan HGU berujung ricuh.

Namun, Asmar Beni tidak mengenali para pelaku. Sementara Amrisyah menuturkan dirinya dilempari oleh para penggarap mengunakan botol kaca dan kayu.
 
"Bocor kepala ku bang, dilempari botol oleh mereka,"bilang Amrisyah saat menuju ke rumah sakit.
 
Menurut keterangan Humas PTPN2 Rahmat Kurniawan, tahap awal pembersihan dilakukan di atas areal 50 hektar di kawasan Dusun V Desa Dalu XA.
 
Dengan mengerahkan 1 unit beko dan 4 unit doser, tim pembersihan didukung anggota Serikat Pekerja Perkebunan (SPP) PTPN-2, Satpol PP Deli Serdang,  Papam Distrik Rayon Selatan dan PT Nusa Dua Propertindo (PT NDP) untuk menjaga keamanan, melakukan pembersihan di areal yang  selama ini sebagian diusahai masyarakat sebagai areal tanaman palawija.
 
Meski sempat dicegah warga yang merasa keberatan, karena tanamannya  belum menerima tali asih, namun pembersihan lahan terus berlanjut. Sejumlah warga yang memiliki tanaman kemudian didata untuk menerima tali asih atas tanaman mereka di lahan HGU tersebut.
 
Direncanakan, areal HGU Nomor 96 Bangun Sari Kebun Bandar Klipa akan dijadikan tanaman tebu guna memperluas areal tebu PTPN-2. Diharapkan sekitar 200 hektar dari 300,6 hektar HGU Nomor 96 bisa segera diland-clearing untuk tanaman tebu.
 
Sementara Penasehat Hukum PTPN-2 Sastra menuturkan, sejak Mei 2021 lalu sebenarnya sudah dilakukan inventarisasi dan pendekatan kepada warga masyarakat yang disebut sebagai penggarap. Ini dimaksudkan agar mereka bisa menerima penjelasan seputar lahan HGU tersebut. Namun mereka masih bertahan di atas lahan itu, akhirnya PTPN-2 mengambil langkah tegas.  
 "Akhirnya ya datang juga ke kita dan mohon untuk diberi tali asih, " ujar Sastra.
 
Meski begitu, PTPN-2 tetap mengakomodir permintaan masyarakat sepanjang masih bisa ditolerir.
 
"Kita tetap berusaha mengambil langkah-langkah persuasif," jelas Sastra di Posko areal HGU Nomor 96 Bangun Sari.(dra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini