Pengurus Koptan Menyerah Kembalikan 80 Hektar Lahan Garapan kepada PTPN2

Editor: metrokampung.com
Amiruddin (pakai lensa dan berkemeja).

Hamparan Perak, metrokampung.com
Hari ketiga pelaksanaan okupasi (pembersihan lahan) PTPN2 di lahan HGU 103 Kebun Bulu Cina Pasar VII Dusun XX dan XI Desa Bulu Cina Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang membuat tokoh sentral Kelompok Tani Batang Beluh, Amiruddin bertekuk lutut 
 

Iapun mengembalikan lahan sawit seluas 80 hektar yang selama ini dikuasainya.
Kepada tim pembersihan areal yang menemuinya di rumah tempat tinggalnya di pinggir areal 80 hektar kebun sawit miliknya, Amiruddin terus terang mengaku salah karena selama ini telah menguasai lahan yang bukan miliknya.  
Cahaya istri Hendra Surbakti menerima tali asih dari PTPN2.

"Ini memang lahan PTPN 2. Saya akui itu," katanya.
 
Menurut Amiruddin, sejak awal hanya 70 hektar lahan HGU yang mereka garap di era Haji Ramli sebagai Ketua Kelompok Tani. Namun Haji Ramli terus memperluas areal garapan dan melibatkan pihak lain di luar Bulu Cina.
 
Punbegitu, Amiruddin yang sejak awal ikut dalam kelompok Haji Ramli tidak tahu persis nama tokoh yang dilibatkan Haji Ramli untuk melancarkan proses penguasaan lahan HGU Bulu Cina  diawal Tahun 2000. 

"Kami memang salah, menguasai lahan yang bukan milik kami tapi milik PTPN2. Kami jelas salah, karena itu saya dan kawan-kawan penggarap pasrah dan ikhlas  untuk mengembalikan lahan ini kepada PTPN2. Kami berharap ada pengertian PTPN2 kepada kami yang sudah ada di sini belasan tahun agar kami bisa manfaatkan untuk meneruskan kehidupan kami di tempat lain,"harap Amiruddin.

Sementara SEVP Manajemen Asset PTPN2 Pulung Rinandoro menegaskan kasus penggarapan di lahan HGU 103 Kebun Bulu Cina telah dilapor kepada Kejatisu.
 
"Dan saat ini sudah dalam proses penyidikan,"ujar Pulung di lokasi garapan Kebun Bulu Cina, Minggu (19/3/23).
Puluhan alat berat beko yang diturunkan ke lokasi tanah garapan berhasil menumbangkan ribuan hektar tanaman sawit milik warga penggarap dan sudah mengarah ke areal paling utara berbatasan dengan Desa Kota Datar. 

"Mudah-mudahan hari ini bisa kita selesaikan pembersihan areal seluas 80 hektar itu.  Sehingga target penyelesaian pembersihan bisa lebih cepat dari rencana. Diharapkan Senin (20/3/23) besok kelar seluruhnya,"ungkap Kabag Hukum PTPN 2 Ganda Wiatmadja didampingi Kabag Pemanfaatan dan Pengamanan Aset, Tofan Sidabalok dan Kasubbag Humas Rahmat Kurniawan yang terus memonitor proses pembersihan lahan HGU 103 Kebun Bulu Cina tersebut.

Puluhan warga yang selama ini menguasai lahan HGU 103 Kebun Bulu Cina mengucap syukur dan berterima kasih kepada PTPN2 karena masih menghargai keberadaan warga dengan memberikan bantuan tali asih.

Salah satu penggarap, Hendra Surbakti dan istrinya Cahaya tahap awal menerima tali asih sebesar Rp 56 juta untuk satu gudang dan tiga rumah mereka di areal 33 hektar kebun sawit yang selama ini mereka kelola. Tahap berikutnya Hendra dan isterinya akan menerima tali asih dari pohon sawit mereka seluas 33 hektar yang lahannya dikembalikan ke PTPN2.

Hingga Minggu (19/3/23) sore proses inventarisasi dan identifikasi warga penggarap yang menguasai lahan di areal HGU 103 masih terus berlangsung. Bagi warga yang selesai diproses dan dibuktikan areal yang dikuasainya langsung diberikan tali asih dalam bentuk uang kontan oleh tim tali asih PTPN2.

Berdasarkan data sudah 101 warga mendaftar di posko  dan sebagian besar juga sudah langsung menerima tali asih. 
Selanjutnya warga yang sudah menerima tali asih langsung membongkar bangunan rumah mereka dan mengumpulkannya.
PTPN2 juga menyiapkan angkutan truk gratis untuk mengangkut barang milik warga meninggalkan areal HGU. 

Lahan HGU 103 Kebun Bulu Cina yang akan diokupasi dari penggarap seluas 382 hektar.
Ratusan personil TNI-Polri, security dan Serikat Pekerja Perkebunan PTPN2 dikerahkan untuk mengamankan pelaksanaan okupasi yang dilaksanakan sejak Jumat (17/3/23).(dra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini