Ondim Diam Saja Tak Mau Berkomentar, Mahasiswa Gelar Demo di Dinas Kesehatan Langkat : Ada Banyak Dugaan Korupsi di Dinas Kesehatan Langkat

Editor: metrokampung.com
Plt. Bupati Langkat, H. Syah Afandin,SH

Langkat, Metrokampung.com
Belasan mahasiswa yang mengaku dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Langkat tiba- tiba  menggelar aksi demo ke kantor Dinas Kesehatan Langkat. Nah, aksi itu tentu mengejutkan banyak pihak. 
       
Sayangnya, terkait dengan hal itu Plt. Bupati Langkat, H. Syah Afandin, SH (Ondim) ketika dimintai komentar dan tanggapannya, diam saja dan tak berkenan untuk menjawab. Yah, mungkin dia tak tahu mau memberikan komentar apa terkait dengan aksi demo tersebut.

Sementara itu, kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat didemo mahasiswa, Senin (3/4/2022) lalu. Memang hanya sekitar 12 orang saja, tapi apa yang diorasikan para mahasiswa itu sungguh menarik perhatian.
Apalagi, para mahasiswa itu sempat memaksa masuk ke halaman kantor dinas tersebut agar bisa berorasi dari dalam lingkungan kantor dinas tersebut. Namun, mereka dihadang para petugas keamanan dari Polres Langkat, sehingga hanya bisa berorasi dari luar halaman kantor Dinas Kesehatan Kabupaten  Langkat.

Ada 2 Tuntutan Mahasiswa
Ada 2 tuntutan yang disampaikan  mahasiswa dalam aksi damai tersebut, yaitu (1) indikasi korupsi dan mark up dana penambahan ruang Puskesmas Kuala dari dana DAK fisik sebesar Rp. 2.336.000.000 pada tahun 2021 yang lalu, sehingga nerugikan negara. Dari rilis berita https://topmetro.news/154142/ diduga Plt Kadis Kesehatan Kabupaten Langkat beserta PPK-nya telah diperiksa Kejari Langkat.

" Bahkan, beberapa sumber dari dalam Dinas Kesehatan sendiri membenarkan pemanggilan dan pemeriksaan tersebut oleh Jaksa. Artinya, info itu benar, tapi mereka meminta agar namanya tidak disebitkan dalam pemberitaan itu," teriak mereka.
       
Nah, apa hasil dari pemeriksaan itu, sampai sekarang tidak diketahui. 
Ngotot Masuk : Para pendemo ngotot masuk ke halaman kantor Dinas Kesehatan Langkat, tapi dihentikan para petugas keamanan dari Polres Langkat.

"Namun yang pasti, kami tidak percaya dengan Plt. Kadis Kesehatan Langkat. Karena itu, kami meminta agar Plt. Kadis yang sekarang sudah menjabat sebagai Kadis, dicopot dari jabatannya," teriak mereka lagi dengan penuh emosi.
       
(2) Dugaan mark up dana sebesar Rp. 80.000.000. Lewat pers rilis diketahui bahwa saat dikonfirmasi, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Kesehatan Langkat, Hadi mengaku bahwa dana tersebut digunakan untuk belanja jasa konsultasi dengan membuat website untuk seluruh Puskesmas dan Hadi menegaskan seluruh website Puskesmas itu sudah aktif. Padahal, setelah diperiksa tidak ada website yang aktif.
       
"Jadi, ini semua hanya permainan belaka, sehingga kami semakin tidak percaya dengan kepemimpinan Kadis Kesehatan Langkat," teriak mereka dengan lantangnya.(BD)
Share:
Komentar


Berita Terkini