Produksi Padi Sawah Anjlok, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Langkat Diam Tak Mau Dikonfirmasi

Editor: metrokampung.com
Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Langkat, Henri Tarigan, SPt, M.MA.

Langkat, Metrokampung.com
Kabupaten Langkat adalah daerah agraris dan sudah sejak lama selalu memperhatikan masalah- masalah pertanian dan ketahanan pangan. Namun, akhir- akhir ini masalah pertanian dan ketahanan pangan   nampaknya sudah mulai diabaikan atau kurang lagi diperhatikan.
       
Buktinya, tidak ada yang bereaksi tatkala produksi padi anjlok dalam kurun waktu 2 tahun terakhir ini, termasuk para wartawan dan media. Bahkan, pengamat ekonomi, sosial, politik dan pembangunan, Muhammad Yunus (52) menilai, akhir- akhir ini kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Langkat terkesan menurun, tapi tidak ada yang mengkritisinya.

Lebih lanjut Yunus juga menuding, jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Langkat sekarang juga terkesan lebih tertutup. Buktinya, sulit bagi wartawan untuk melakukan konfirmasi. Bahkan, ada wartawan atau media mengaku, sudah melayangkan surat ke Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Langkat. Artinya, mau melakukan  konfirmasi secara resmi melalui surat, namun tidak ditanggapi sama sekali.

" Ini tentu suatu kemunduran, sehingga patut untuk  disayangkan, dan ini juga tentu pantas untuk disikapi oleh Plt. Bupati Langkat, H. Syah Afandin, SH. Katanya menghormati dan menjunjung tinggi etika keterbukaan informasi publik, tapi kok seperti ini," ujarnya saat dimintai tanggapan dan komentarnya, Rabu (5/4/2/23).

Tidak Ditanggapi
Terkait dengan konfirmasi yang diabaikan dan tidak ditanggapi, hal itu sudah dialami sendiri oleh Metrokampung.com. Buktinya, surat konfirmasi resmi dengan nomor : 001/MK/II/2023 tertanggal 20 Februari 2023 sudah dikirimkan ke kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Langkat tanggal 21 Februari 2023 yang lalu, tapi sampai sekarang belum juga dijawab dan ditanggapi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Langkat.
       
Jadi, sudah lebih dari sebulan tidak juga dijawab. Bahkan, setiap kali hendak ditemui di kantornya, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Langkat selalu tidak berada di kantornya.
       
Ada- ada sajalah alasannya.  Padahal, yang ditanya (dikonfirmasi) diantaranya hanya seputar intensifikasi pertanian. Lalu, terkait dengan hal tersebut, apa langkah dan program yang dilaksanakan untuk meningkatkan produksi pertanian dan ketahanan pangan di Kabupaten Langkat ?

Produksi Padi Anjlok
Menurut data yang kami terima dari  salah satu sumber di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Langkat, pertanaman padi sawah pada tahun 2020 mencapai 67.491 ha dan panennya 71.559 ha, dengan  tingkat produktivitasnya mencapai 62,23 kw/ ha dan hasil produksinya mencapai 445,365 ton.
       
Nah, di tahun 2021 pertanamannya menurun, sehingga hanya 55.650 ha saja. Begitu pula panennya hanya 62.586 ha.
       
Akibatnya, produksinya pun menurun, karena hanya 374,759 ton dengan tingkat produktivitas 59,88 kw/ ha. Jadi, ada penurunan produksi sebesar 70,570 ton.
       
Begitu juga di tahun 2022. Pertanamannya hanya 46.712 ha dan panennya hanya 45.897 ha.

Yah, sehingga produksinya hanya mencapai 276.357 ton dengan tingkat produktivitas 60,21 kw/ ha.
       
Jadi, ada penurunan sebesar 98,438 ton dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
       
Pantaskah hal ini dibiarkan dan diabaikan ? Ya, tentu tidak, dan hal ini tentu patut jadi PR penting bagi Plt Bupati Langkat dan jajaran Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Langkat.  (BD)
Share:
Komentar


Berita Terkini