Bupati Dosmar Ungkap Dugaan Penyebab Longsor Batu Di Baktiraja, Hutan Lindung di Babat

Editor: metrokampung.com
Bupati Dosmar Banjarnahor saat turun ke lokasi perambahan hutan lindung. 

Humbahas, Metrokampung.com
2 hari pasca kejadian bencana longsor batu gunung yang menyengsarakan warga Desa Simangulampe Kecamatan Baktiraja, Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas) Dosmar Banjarnahor langsung melakukan investigasi lapangan guna mencari tahu potensi-potensi yang memicu bencana longsor yang menelan korban meningal 2 orang, 10 orang masih dalam pencarian dan seorang luka ringan. 

Atas kerjasama beberapa pihak serta dibantu oleh masyarakat dalam memberikan info-info akurat, Bupati Dosmar didampingi jajaranya, Kadis Lingkungan Hidup, Kasat Pol PP, Camat Lintong Ni huta dan Kepala Desa serta perangkat Senin pagi,(4/12/2023) bergerak meluncur menelusuri lereng bukit Desa Sitolu Bahal, perladangan Liang Homang Siboli-boli, tempat atau lokasi yang diduga menjadi penyebab bencana longsor Batu Gunung yang meratakan pemukiman warga Desa Simanglampe, Baktiraja. 

Dari hasil investigasi lapangan yang dilakukan Bupati Dosmar bersama rombongannya, terungkap nyata adanya aktifitas penebangan liar yang terjadi tepi bukit tepatnya diareal yang dinyatakan hutan lindung. 

" kita mendapatkan informasi dari beberapa pihak, khususnya masyarakat dan kawan-kawan jurnalis, terkait dugaan kegiatan perusakan lingkungan dilokasi yang diprediksi pemicu bencana longsor. Sesuai data informasi yang kita himpun tadi, kita memutuskan untuk turun ke lapangan menginvestigasi langsung lokasi yang memilki medan cukup melelahkan, dan terbukti ada penebangan di areal hutan lindung," ungkap nya. 


Lanjut Bupati, selain ditemukan nya jejak-jejak aktifitas penebangan dengan menggunakan alat berat. Kita juga mendapati titik lokasi muntahnya air bercampur bebatuan besar yang turun kebawah, tepat diatas pemukiman desa Simangulampe," ujarnya. 

Bupati menegaskan bahwa dirinya telah berkordinasi dengan aparat penegak hukum dan meminta agar siapapun pelaku yang terlibat penebangan hutan lindung ditindak tegas tanpa ampun. Mengingat perbuatan yang bersangkutan sudah sangat-sangat luar biasa menyengsarakan masyarakat. Dan disampaikanya bahwa tidak ada kata ampun bagi perusak alam. 

Pernyataan sikap Bupati tersebut dibuktikan dengan turunya personil Polres Humbang Hasundutan meninjau lokasi usai dirinya bersama rombongan melakukan investigasi lapangan.

Sebelum dilakukan nya investigasi lapangan, Sakti Sihombing warga Desa Habeahan pemilik lahan pertanian yang tak jauh dari lokasi penebangan menginformasikan kepada awak media tentang perkiraan kronologis bencana lonsor batu gunung yang mempora-porandakan Desa Simangulampe. Diutarakannya, bahwa air hujan yang mengguyur sempat tertahan selama 3 jam oleh tumpukan gelondongan kayu. Besar nya intensitas hujan yang mengalir dari atas akibat kurang nya daya serap tanah membuat erosi dan tekanan luar biasa sehingga terkesan menyembur jatuh menimpa Simangulampe. 

"Penglihatan ku, inilah lokasi titik awal banjir bandang. Air sempat tertahan oleh gelondongan kayu, selama 3 jam. mulai jam7-10 malam. Karena sudah penuh, dah kayak laut kemarin itu, meluap lah air bah itu dan mendorong segala yang ada dan menimpa simangulampe," ucap nya. 


"Kek manalah gak longsor, kalo tak salah hampir 2 tahun di babat hutan itu, apa enggak ambruk batu nya, setiap hujan terkikis terus,  lama-lama habis lah lem nya, jatuh lah barang itu" terang Sakti kepada wartawan saat menunjukan lokasi tersebut Senin kemarin, (4/12/2023). (FT/)
Foto : 
Share:
Komentar


Berita Terkini