PT.SSL Agen Penyalur Gas Elpiji 3 Kg di Tanah Karo Diduga Fiktif

Editor: metrokampung.com

Medan, Metrokampung.com
Penggunaan gas elpiji 3 Kg untuk memenuhi kebutuhan konsumen sehari hari selama bulan Ramadhan pasti meningkat. Disetiap kota sampai Pulau Jawa pastinya menambahkan kuota fakultatif di setiap bulan Ramadhan sampai menjelang Hari Raya Idul Fitri. 

Melihat kondisi di beberapa daerah di Indonesia, terkhusus di Sumatera Utara justru terjadi kelangkaan Elpiji. Hal itu dikatakan Aktivis Sosial dan Lingkungan Sumatera Utara, Adil Fadli, Kamis (28/03/2024).

Menurut Adil Fadli, kelangkaan elpiji pada beberapa titik di Sumatera Utara diduga karena adanya kesalahan dari pihak distributor. Hal ini disebabkan kurangnya pengawasan pertamina ataupun pemerintah, menyebabkan terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 kg ini, ujarnya.

Seharusnya, kata Adil, distributor gas elpiji 3 Kg ini wajib untuk selalu diawasi oleh Pemerintah dan Pertamina. Gas elpiji 3 Kg adalah gas elpiji yang bertujuan untuk memenuhi subsidi kebutuhan rakyat miskin di Republik Indonesia.

Bukannya memenuhi kebutuhan masyarakat , malah ada beberapa distributor yang diduga menyalahgunakan penyalurannya. Bahkan, dibeberapa titik, distributor gas elpiji 3 Kg ini diduga fiktif karena tidak memiliki tempat atau kedai untuk penyaluran gas elpiji 3 Kg ke masyarakat, sebut Adil.

Sebelumnya, telah viral di Kab. Tanah Karo yaitu PT. SSL bahwa perusahaan tersebut merupakan perusahaan agen penyalur gas elpiji 3 Kg yang diduga memiliki pangkalan fiktif. Gas elpiji 3 Kg yang seharusnya dibagikan kepada masyarakat Tanah Karo namun tidak dibagikan justru disalurkan kepada tempat lain. Hal ini tentu menyebabkan kekhawatiran di masyarakat.

Oleh karena itu, Pemerintah ataupun Pertamina harus segera ambil sikap dalam mengatasi kelangkaan elpiji 3 Kg agar masyarakat tidak kesusahan ataupun kesulitan dalam memperoleh gas elpiji.

"Pertamina atau pemerintah harus segera ambil sikap mengenai dugaan lokasi titik palsu pada distributor gas elpiji tersebut. Jika memang benar adanya, maka harus dipertanggungjawabkan karna ini menyangkut masyarakat banyak apa lagi menjelang hari raya Idul Fitri, pungkasnya.(Ra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini