Pelayanan Buruk, Pelanggan PDAM Tirta Wampu Kecewa dan 'Merepet- repet' di Media Sosial

Editor: metrokampung.com
Kecewa Berat : Inilah Ricky Amsal, pelanggan PDAM Tirta Wampu yang kecewa itu. 

Langkat, Metrokampung.com
Di berbagai kesempatan, Pj. Bupati Langkat, H.M. Faisal Hasrimy, AP, MAP  selalu menyampaikan harapannya agar seluruh OPD di jajaran Pemkab Langkat meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat. Seluruh OPD, termasuklah Perusahaan Daerah Air Minum  (PDAM) Tirta Wampu.
       
Sayang, sampai sekarang perusahaan daerah itu belum juga bisa mewujudkan harapan tersebut. Buktinya, masih ada saja warga masyarakat yang notabene adalah pelanggan PDAM Tirta Wampu yang kecewa, bahkan sampai merepet- repet di media sosial, seperti facebook, karena buruknya pelayanan yang diberikan PDAM Tirta Wampu.
Pj. Bupati Langkat, H.M. Faisal Hasrimy, AP, MAP

Kekecewaan itu antara lain dilontarkan oleh Ricky Amsal (41), warga Simpang Sentosa, Dendang, Stabat yang dikenal luas sebagai seorang fotografer dan konten kreator, kepada Metrokampung, di Stabat, Kamis (11/4/2024).
       
" Ya, kurang lebih sudah 5 tahun lah bang, aku jadi pelanggan PDAM Tirta Wampu. Sebagai pelanggan, sudah seringlah aku dibuat kecewa, karena airnya sering mati. Selain itu, pernah juga airnya keruh dan bau," ujarnya.
       
Namun, pria kelahiran Binjai, 3 Juni 1983 itu pun menambahkan, pada awalnya masih bisalah dimaklumi, tapi 1 tahun belakangan ini, khususnya dalam 3 bulan terakhir ini airnya justru mati total.
       
"Sudah bolak-  balik melapor aku, bang, dari baik- baik sampai begaduh pun sudah di kantor PDAM Tirta Wampu. Ada itu buktinya aku videoin dan sudah pula kuposting di facebook. Respon mereka, air memang tidak sampe tekanannya sampe ke rumahku. Jadi, mau bagaimana lagi. Terus, disuruh orang itu aku ganti pipa, tapi semua biaya dibebankan kepadaku," ujarnya dengan nada kecewa.
Beli Air : Ricky saat membeli air atau meminta air dari rumah- rumah tetangganya. 

"Perusahaan besar milik pemerintah kok seperti itu. Padahal, selain menjalankan fungsi bisnis, PDAM itu kan juga menjalankan fungsi sosial. Jadi, harus membantu masyarakat dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya," ujarnya lagi seraya berharap agar Pj. Bupati Langkat turun tangan, karena Direktur PDAM Tirta Wampu tidak mampu untuk mengatasi hal ini.      
       
"Yang bikin aku kecewa adalah persoalan ini pada awalnys terjadi waktu aku masih duduk di babgku sekolah kelas 3 SD. Waktu itu aku menempati rumah di kompleks Perumahan Pemda bersama orangtuaku. Air mati berbulan- bulan, sampai mamak- mamak pun demo ke kantor PDAM," tegasnya.
       
Nah, setelah itu 30 tahun kemudian, tambahnya, aku dan anakku pun mengalami persoalan serupa, air mati. Masak sih persoalan seperti ini terus berulang.
        
"Dulu, aku mengalaminya dan sekarang  anakku pun ikut mengalaminya juga. Apa mau cucu dan cicitku pun mengalami hal serupa terus- menerus setiap generasi. Lalu, petugas PDAM itu kerjanya apa ? Mereka itu kan digaji, bukan kerja sukarela,"ujarnya lagi sambil geleng- geleng kepala. 
       
"Sudah 100 hari lebih awak merepet- repet di facebook. Kubilanglah, mandi di kantor DPRD, mandi di kantor Bupati sampai mandi di bandara Kuala Namu. Semua itu kuvideokan dan ku-upload di media sosialku, dengan maksud agar mereka malu, tapi ehh tidak juga  rupanya,"ujarnya lagi sambil meringis. 
       
"Setiap hari ya  mengambil air aku  ke rumah- rumah tetangga, ke rumah ketua Kadin, ke rumah ketua Askindo. Kadang terpaksa pula beli air galon isi ulang aku agar bisa mandi dan minum. Ampun kalilah," ujarnya lagi.
       
"Kata ketua- ketua itu, apa tidak ada bantuan air dari mobil tanki datang ke rumahmu ? Waduh, jangan kan bantuan mobil tanki, cakap apapun tidak. Maka kupikir layaklah di denda   PDAM ini, sebab kalau aku telat bayar, ya didendanya.  Terus, kalau dia airnya gak jalan masak gak didenda ?  Adilkah itu, bang ?" ujarnya lagi sambil bertanya.

"Gawat kali ah. Kalau dulu ada masalah, cepat kali ditanggapi. Sekarang, mereka cuek saja dan terkesan tak peduli," pungkasnya. 
       
Sayangnya, Direktur PDAM Tirta Wampu, Herman Sukendar Harahap belum berhasil ditemui dan dikonfirmasi. Namun, sudah sepatutnya persoalan ini diselesaikan dengan baik dan tuntas, sebab pada dasarnya PDAM Tirta Wampu berkewajiban untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan prima kepada para pelanggannya. (BD)
Share:
Komentar


Berita Terkini