Dipukuli, 4 Sekuriti UDA Mengadu ke Polisi

Editor: metrokampung.com

DIPUKULI: Korban saat membuat pengaduan ke Polrestabes Medan.


Medan, metrokampung.com
Diduga dipukul 'orang suruhan' seseorang, empat orang tenaga pengamanan (security) Universitas Darma Agung (UDA) mengadu ke Polrestabes Medan pada Jumat (2/5/2025) malam.
Laporan keempat security dilakukan secara terpisah yakni 2 orang atas nama Edy dan Gabriel Sinaga membuat laporan ke Polsek Medan Baru.

Dan dua orang security lagi atas nama Heri Swardi Tinambunan dan Surya Lumbangaol membuat laporan ke Polresta Medan, Jumat (2/5/2025) malam.

Heri Swardi Tinambunan usai membuat laporan di Polresta Medan menuturkan bahwa dirinya dianiaya secara membabi buta oleh sekitar 5 orang yang dikenalinya.

Dikatakannya, penganiayaan yang dialaminya itu terjadi Jumat (2/5/2025) sore saat ia beserta beberapa rekannya mendapatkan informasi ada kericuhan di pos security yang ada di Pasca Sarjana UDA.

Mendapat kabar itu, dia pun menuju pos security tersebut. Namun, tiba-tiba  3 orang yang dikenalinya menarik rambut dan kerah bajunya untuk keluar dari pos security tersebut.

"Awalnya yang maksa aku keluar dari pos security dengan menarik rambut dan kerah bajuku itu si Yudi, Kacang dan Godel," katanya.

Setelah ditarik paksa oleh ketiga orang itu, diduga pelaku berinisial G  membawa korban ke arah parkir mobil milik Yudi persis di depan pintu masuk Pasca Sarjana UDA.

Dia dipaksa untuk duduk. Lalu, tanpa dia mengetahui pelaku lainnya berinisial A pun datang dari arah belakang menendang pundak dan bagian belakang leher mendekati kepalanya.

"Dengan sambil melompat si A menendang aku bang. Kenak bagian tengkukku," ceritanya sambil meringis menahan sakit.

Dengan suara pelan, Heri pun kembali menceritakan bahwa tak sampai disitu lalu dari arah kirinya tendangan dengan sambil melompat pun dilakukan oleh Y dari sebelah kiri yang mengenai dada bagian kirinya.

Tak lama berselang, orang pelaku lainnya menendang bahkan dengan menggunakan dengkulnya mengarahkan tepat di bibir dan wajah Heri Tinambunan.

"Bibirku ini pecah dan hidung bengkak," katanya lagi.

Saat personil Polsek Medan Baru tiba, Heri Tinambunan baru dilepas oleh para pelaku.
Korban pemukulan lainnya, Surya Lumbangaol juga mengaku bahwa dia bersama korban lain bernama Gabriel Sinaga awalnya mendapat informasi untuk berjaga di pos pengamanan karena telah terjadi kericuhan.

"Aku dan Gabriel Sinaga yang mendapat kabar ada ribut-ribut pun langsung menuju pos security. Oleh Y bersama 3 orang lainnya yang enggak kutahu aku sama Gabriel ditarik masuk ke dalam pos. Disana aku dipukuli bahkan Gabriel Sinaga dipukul pakai stik hockey oleh yang namanya G karena mau membelaku," katanya.

Kejadian itu membuat Surya Lumbangaol dan Gabriel Sinaga harus pasrah berada di dalam pos security karena Y dan kawan-kawannya mengepung pos tersebut dan tidak memperbolehkan mereka keluar.

"Untung gak lama datang polisi. Makanya aku dan Gabriel Sinaga bisa keluar dari situ (pos security)," pungkasnya.

Sementara itu Humas UDA Novita Sitorus yang turut mengantarkan para pelapor ke Polrestabes Medan meminta pihak kepolisian segera menangkap para pelaku penganiayaan. 
Laporan korban Heri Swardi Tinambunan diterima oleh petugas SPKT Ipda Ahmad Junaidi dengan nomor STTLP/B/1459/V/2025/SPKT/POLRESTABES MEDAN/POLDA SUMATERA UTARA. (min)
Share:
Komentar


Berita Terkini