Simalungun, Metrokampung.com
Polres Simalungun berhasil mengungkap kasus dugaan korupsi dana Badan Usaha Milik Nagori (BUMNag) Unggul Jaya yang mencapai ratusan juta rupiah. Seorang ketua BUMNag kini mendekam di balik jeruji besi setelah diduga menggelapkan dana negara senilai Rp 533 juta lebih.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Simalungun, AKP Herison Manulang, SH, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengamankan tersangka berinisial JP (44), yang menjabat sebagai Ketua BUMNag Unggul Jaya Dolok Merangir II. "Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) Sat Reskrim Polres Simalungun telah melakukan penangkapan dan penahanan terhadap saudara Jantuahman Purba atas dugaan tindak pidana korupsi," ujar Kasat Reskrim.
Tersangka bernama lengkap Jantuahman Purba, pria kelahiran Pematang Siantar, 15 April 1981, yang berprofesi sebagai karyawan swasta sekaligus menjabat sebagai Ketua BUMNag Unggul Jaya di Nagori Dolok Merangir II, Kecamatan Dolok Batu Nanggar.
Berdasarkan hasil audit Inspektorat Kabupaten Simalungun, ditemukan kerugian negara mencapai Rp 533.297.283 (lima ratus tiga puluh tiga juta dua ratus sembilan puluh tujuh ribu dua ratus delapan puluh tiga rupiah) dari pengelolaan dana BUMNag periode 2021 hingga 2024.
KBO Sat Reskrim Polres Simalungun, IPDA Bilson Hutauruk, menjelaskan rincian kerugian negara tersebut. "Kerugian berasal dari beberapa pos, antara lain selisih penarikan uang yang tidak dapat dipertanggungjawabkan sebesar Rp 65 juta, modal usaha simpan pinjam Rp 397 juta yang tak jelas penggunaannya, modal BSI Link Rp 39 juta, serta modal usaha toko desa Rp 30 juta yang semuanya tidak dapat dipertanggungjawabkan," ungkap Bilson saat dikonfirmasi, Rabu (26/11/2025) sekitar pukul 17.50 WIB.
Tersangka JP ditangkap pada Selasa, 25 November 2025, sekitar pukul 10.00 WIB. Penangkapan ini dilakukan berdasarkan Surat Perintah Penangkapan Nomor SP.Kap/208/XI/2025/Reskrim yang diterbitkan sehari sebelumnya.
Tim Unit Tipidkor mendatangi kediaman tersangka di Huta Ponton Terang, Nagori Dolok Merangir II, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun. Saat itu, tersangka berada di rumah bersama istrinya.
Tersangka diduga melanggar Pasal 2 dan/atau Pasal 3 UU RI No. 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Kasus ini bermula dari Laporan Polisi Nomor LP/A/13/VIII/2025/SAT RESKRIM/POLRES SIMALUNGUN yang dibuat pada 19 Agustus 2025.
Kanit Tipidkor bersama anggota dan perangkat desa mendatangi rumah tersangka setelah mendapat informasi keberadaannya. "Saat itu, tersangka sedang berada di dalam rumah. Kami menunjukkan surat perintah tugas dan surat perintah penangkapan. Tersangka membaca dan menandatangani surat tersebut disaksikan istri dan perangkat desa," kata Kasat Reskrim.
Setelah penangkapan, tersangka dibawa ke Polres Simalungun untuk pemeriksaan dengan didampingi pengacara yang disiapkan penyidik, Bripka Jefri Siagian, SH. Pada Rabu, 26 November 2025 pukul 09.30 WIB, tersangka resmi ditahan selama 20 hari ke depan di Ruang Tahanan Polres Simalungun.
"Kami akan terus melakukan pemeriksaan mendalam terhadap tersangka dan segera melimpahkan berkas perkara ke Jaksa Penuntut Umum," pungkas Kasat Reskrim Polres Simalungun. Keberhasilan pengungkapan kasus ini menunjukkan keseriusan Polri dalam memberantas korupsi hingga ke tingkat desa, demi menjaga kepercayaan publik terhadap pengelolaan keuangan negara.(ss/mk)
