Seratusan Umat Buddha Hadiri Perayaan Hari Kathina 2569 TB/2025 di Pantai Labu

Editor: metrokampung.com

Pantai Labu, Metrokampung.com
Seratusan Umat Buddha kecamatan Pantai Labu  dan sekitarnya hadiri serta ikuti Perayaan hari Kathina 2569 TB/2025, Minggu (9/11/2025).

Kegiatan yang dilangsungkan di Vihara Satya Dharma Desa Paluh Sibaji Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang  berlangsung khidmat ini di prakarsai Yayasan Purnama Satya Dharma Pantai Labu. 

Masa Kathina dikenal sebagai momen berdana kebutuhan pokok bagi para Bhikkhu, yakni jubah, makanan, tempat tinggal, dan obat-obatan.

Tradisi ini merupakan salah satu dari empat hari besar umat Buddha, sebagai ungkapan rasa terima kasih atas bimbingan Dhamma selama masa vassa (retret musim hujan selama tiga bulan).

Tampak Hadir lima Bhikkhu antara lain Bhikkhu Aggacitto, Bhikkhu Viriyadhammo, Bhikkhu Abhakaro, Bhikkhu Silapanno dan Bhikkhu Metapanno.

hadir juga Pembimas Buddha Sumatera Utara Sukasdi MA, Penyelenggara Bimas Buddha Deli Serdang Rames Kumar S.Pd, M.Pd serta ketua Yayasan Purnama Satya dharma Awi/Bunhui dan dr.Rudi Kho.

Pemandu perayaan hari Kathina Romo Sukayana mengatakan memasuki acara perayaan Hari Kathina di awali dengan Namakaragata atau puji-pujian kepada Buddha Dhamma Sangha , lalu mengundang para dewa atau Nagana Dewata untuk mengundang para dewa di seluruh alam ini untuk hadir sama-sama merayakan Hari raya Kathina dan yang ketiga Puja(persembahan )Persembahan itu adalah sebuah penghormatan untuk guru agung .

Itu namanya persembahan terdiri dari Dupa, lilin, air, buah-buahan serta manisan, ujarnya.

Bhikkhu Abhakaro dalam ceramah Dhammanya menjelaskan makna Sanghadana sebagai bentuk latihan kedermawanan yang tidak ditujukan kepada pribadi Bhikkhu, melainkan kepada Sangha secara keseluruhan.


Selain itu Berdana .Berdana adalah latihan melepas, dasar bagi umat Buddha untuk menumbuhkan kebajikan. Tapi setelah itu, kita juga perlu melatih sila (moralitas) dan bhavana (pengembangan batin),” ujarnya.

Bhikkhu Abhakaro juga mengingatkan pentingnya kesadaran terhadap enam indria manusia agar tidak mudah dikuasai perasaan, baik senang maupun benci.


Acara selanjutnya di lanjutkan dengan mempersembahkan kebutuhan pokok kepada para Bhikkhu Sangha dari Umat segala usia.(Lubis/MK)
Share:
Komentar


Berita Terkini