Taput, metrokampung.com
Kecamatan Adiankoting menjadi wilayah terparah terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara pada (25/11/2025).
Total 23 orang korban meninggal dunia dan 22 orang telah berhasil di evakuasi hingga tanggal 02 Desember 2025.
Material longsor yang menutup badan jalan sepenuhnya mengakibatkan akses menuju lokasi tersebut sempat total tidak dapat dilalui, baik oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.
Namun saat ini sudah dibuka oleh puluhan alat berat yang bekerja keras membersihkan badan jalan sampai Parsikkaman sudah bisa diakses oleh kendaraan.
Ratusan rumah roboh/rusak tertimbun tanah tanah terlihat sepanjang jalan Tarutung-Sibolga sampai Parsikkaman.
Ratusan kendaraan roda 2,4 dan truck terjebak, tertimbun tanah sepanjang jalur bencana.
Kurang lebih 80.000 Hektar persawahan dan kebun rusak berat dan ringan tertimbun longsor dan tertimbun tanah yang dibawa oleh luapan air bandang.
Harta benda serta hewan ternak masyarakat raib di telan bumi bersama datangnya musibah ini.
Kerugian diperkirakan sekitar 3 triliun rupiah. Hal ini diutarakan Pak Juliski Simorangkir usai membagikan bantuan pribadinya berupa sembako kepada masyarakat Adiankoting. Bpk Juliski Simorangkir dan Binton Simorangkir yang merupakan tokoh masyarakat dan pengusaha sukses putra asli Adiankoting.
Terpantau oleh awak media, bantuan terus mengalir masuk dari berbagai organisasi dan pemerintah, ada yang disalurkan langsung ada iuga yang lewat pos yang sudah ditentukan oleh Pemerintah Tapanuli Utara.
Proses penyaluranya lewat bernagai cara, ada yang dijemput langsung oleh warga terisolir, ada yang di kirim langsung oleh anggota TNI mengunakan sepeda motor berkeranjang ke dusun dan desa yang belum bisa diakses oleh kendaraan roda 4.
Tim Pamong Praja diperintahkan langsung oleh Bupati Tapanuli Utara Jonius TP Hutabarat dan Wakil Deni Lumbantoruan. Mengantar langsung bantuan dengan berjalan kaki menuju Desa terisolir seperti Desa Torhonas dengan beban 15-20 kg/orang dan mereka sudah kembali dengan selamat membawa informasi dari Desa Torhonas.
Dan sebagian bantuan dikirim mengunakan Helicopter ke Desa yang sulit dijangkau lewat akses darat seperti Parmonangan dan Desa lainya, karena sampai saat ini masih ada Dusun dan Desa yang terisolir tanpa Listrik dan Signal Telepon.
Tim Gabungan TNI dan Basarnas masih terus melakukan pencarian kornan yang belum ditemukan, dan puluhan alat berat terus bergerak membersihkan timbunan tanah dari badan jalan mejuju perbatasan Tapanuli Utara - Tapanuli Tengah.
Laporan : Jufri Panjaitan
Editor : Simon Sinaga







