KABANJAHE - METROKAMPUNG.COM
Seribuan jemaat Runggun Gereja GBKP Simpang VI Kabanjahe tetap semangat dan antusias memperingati Jumat Agung Kematian Yesus Kristus, Meski diguyur hujan deras, Jumat (30/3/2018).
Seribuan jemaat Runggun Gereja GBKP Simpang VI Kabanjahe tetap semangat dan antusias memperingati Jumat Agung Kematian Yesus Kristus, Meski diguyur hujan deras, Jumat (30/3/2018).
Atraksi Via Dolorosa bagi
umat Kristen merupakan sebuah peragaan penderitaan Yesus yang menggugah hati
yang ditampilkan dalam kehidupan nyata, meski peristiwa aslinya telah terjadi
ribuan tahun silam.
Ketika itu Yesus mendapat
siksaan dari para prajurit yang mengawalnya menuju bukit Golgota, dalam
visualisasi Jalan Salib, ternyata tidak sedikit umat GBKP menitikkan air mata.
Jemaat terlihat mengusap dan menghapus air mata yang menitik diselaput mata
mereka. Perjuangan Yesus untuk sampai di tujuan, tetap hidup hingga saat ini.
Dari tahun ke tahun, itulah salah satu sisi dari sosok Yesus yang diangkat
dalam bentuk peragaan prosesi penyaliban Sang Penebus dosa.
Dalam ritual itu, seribuan
jemaat Runggun GBKP Simpang Enam Kabanjahe tampak antusias menyusuri rute
sejauh sekitar 2 km sebagai miniatur jalur yang merefleksikan kesengsaraan
Tuhan Yesus saat menuju Golgota. Gambaran miniatur Route Via Dolorosa mulai
dari GBKP Simp VI Jalan Kapten Selamat Ketaren, Kapten Pala Bangun, Tugu Catur,
Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Pahlawan, Bundaran Tugu Adipura dan kembali ke
halaman depan GBKP Simpang VI Kabanjahe.
Amatan wartawan, di setiap
titik tertentu mereka berhenti sejenak menggambarkan alur cerita jalan salib
yang memiliki makna tersendiri diantaranya mulai dari Yesus dihukum mati walau
tidak ditemukan salahnya. Yesus jatuh untuk pertama kalinya, Yesus berjumpa
dengan ibu-Nya hingga Yesus disalibkan, Yesus meninggal dikayu salib,
diturunkan dan dimakamkan.
Adegan itu semuanya
diperankan Pertua dan Diaken se-Runggun GBKP Simpang VI Kabanjahe. Bahkan aktor
Yesus dengan luar biasa diperankan oleh Efrat Jumat Agung Ginting. Penghayatan
yang prima dari para pemeran diapresiasi seribuan jemaat bahkan warga dan
masyarakat yang ikut menyaksikan jalannya prosesi. Terlihat larut dengan
melinangkan air mata menyaksikan beratnya penderitaan Tuhan Yesus memikul kayu
salib.
Hujan deras yang mengguyur
kota Kabanjahe tidak mengurangi semangat seribuan jemaat dan tetap antusias
mengikuti perayaan visualisasi Jalannya Salib. Bahkan dibeberapa titik
seputaran kota Kabanjahe, seperti di Jalan Kapten Pala Bangun dan Jalan
Pahlawan, banjir menimpa badan jalan akibat parit jalan meluap, para peserta
pawai tidak menghiraukannya.
Kisah sengsara Yesus
tersebut melengkapi rangkaian persembahyangan menuju Paskah, setelah sebelumnya
digelar kebaktian Kamis Putih, selanjutnya Jumat Agung adalah simbolisasi
penyerahan diri Yesus demi menebus dosa umat manusia.
Di sela peragaan yang
mengharukan itu, Ketua Runggun GBKP Simpang VI Kabanjahe, Pdt Lisa Selvina Beru
Tarigan, STh dalam sebuah penyampaian kepada seluruh umat GBKP Simpang VI
Kabanjahe yang mengikuti prosesi Jumat Agung mengatakan, pengorbanan Yesus tak
akan bisa tertandingi dengan adegan-adegan seperti yang baru saja dilaksanakan.
Peragaan prosesi suci ini
bagi gereja GBKP Simpang VI Kabanjahe sendiri adalah suatu media untuk
membangun iman umat menjadi kuat berkarakter Yesus, yang tak sepatah katapun
terucap saat dirajam dan dicambuk,” ungkapnya sembari berharap semoga dengan
apa yang sudah diperankan itu dapat menjadi penggugah semangat hidup iman
jemaat GBKP Simpang VI Kabanjahe yang sejati, karena menurutnya, Yesus dalam
segala penderitaan-Nya tak pernah mengeluh selain berserah kepada Bapa-Nya.
Sementara, Ketua Panitia
Pelaksana, Muller Bancin, SH, Sekretaris Nikon Gurusinga, SPd, Bendehara,
Arihta Br Sitepu mengatakan dengan acara parade jalan salib ini, jemaat tidak
hanya menghayati pengorbanan luar biasa dari Yesus, tetapi lebih dari itu,
jemaat juga bisa mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di mana jemaat
harus berdamai dengan diri sendiri, sesama, dan lingkungan sekitarnya.
Usai prosesi Jalan Salib,
jemaat menggelar kebaktian bersama yang diisi dengan nyanyian, doa dan renungan
Injil. Peringatan Jumat Agung yang dipimpin langsung Ketua Runggun GBKP Simpang
VI Pdt Lisa Selvina Br Tarigan dilanjutkan dengan ibadah umum di gereja
setempat yang dirangkai dengan ritual Perjamuan Kudus. (amr/mor)