![]() |
DPW JPKP Sumut Datangi RS. Pringadi Medan. |
SUMUT-METROKAMPUNG.COM
Ketua Dewan
Pimpinan Wilayah (DPW) Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Sumut,
Trie Yanto Sitepu, SH mengatakan mengecam pihak Rumah Sakit Pirngadi Medan yang
lambat memberikan hasil penyelidikan Komite Medik yang dibentuk untuk
menyelidiki terkait kematian Rosmi Br. Nadeak (60) istri dari S Sihotang(69)
yang penanganannya kurang memuaskan hingga kematiannya mencurigakan.
Kecaman ini
dikatakan Trie Yanto, SH di kantor DPW JPKP Sumut. menambahkan, ia
meminta kepada Kapolda agar Polda Sumut turut ikut menyelidiki kematian Rosmi
Br. Nadeak Sabtu (03/03/2018) di RSU. Pirngadi Medan yang patut dicurigai.
Sebagaimana
penuturan Suami korban, Sabar Sihotang (69) asal Samosir kepada media pada saat
kematian Rosmi, bahwa Rosmi sempat di rawat 2 malam sebagai pasien BPJS
dan tidak mendapat pelayanan yang selayaknya dari rumah Sakit Pirngadi Medan.
![]() |
Ketua DPW JPKP Sumut, Trie Yanto Sitepu, SH (baju putih) & Ketua
Biro Bantuan Hukum (BBH) JPKP Sumut, Rudy Chairurizah Tanjung, SH (baju hitam)
|
Tidak terima
karena istrinya Rosmi Br. Nadeak tidak mendapat pelayanan yang layak, akhirnya
pihak keluarga memutuskan Sabtu (03/03/2018) untuk pindah rumah sakit merujuk
ke RSUD Lubuk Pakam dengan biaya sendiri.
Tetapi pada di
saat hendak siap-siap berangkat ke RSUD Pakam, dan Kartu BPJS sudah
dipulangkan, dan bahkan tandu Ambulance sudah di depan pintu kamar, seorang
Perawat memasukkan suntikan ke dalam Infus Rosmi.Langsung saja saat itu, selang
3 menit kemudian Rosmi Br.Nadeak seketika itu meninggal dengan mulut
berbusa dan mengeluarkan cairan hitam.
Pantauan media
yang hadir saat itu sebelum kematian Rosmi, suami korban, Sabar Sihotang sempat
melarang perawat untuk memasukkan obat suntikan ke dalam infus istrinya, karena
Sabar Sihotang berpikir suntikan itu tidak perlu lagi karena sudah siap-siap
berangkat pindah ke RSUD Lubuk Pakam.
![]() |
Ketua Biro Bantuan Hukum (BBH) JPKP Sumut, Rudy
Chairurizah Tanjung, SH minta dengan tegas RS. Pringadi bekerja
profesional dan menghormati UU KIP.
|
Tetapi perawat
mengatakan itu tidak apa-apa karena yang ia suntikkan adalah metronidazol cair.
Malam itu di
saat kematian Rosmi Br. Nadeak, pihak keluarga korban sempat marah kepada
seorang perawat yang memasukkan obat suntik, bahkan malam itu hampir
menimbulkan ketegangan, namun beruntung, situasi dapat redah kembali.
Sementara itu,
Ketua Biro Bantuan Hukum (BBH) JPKP Sumut, Rudy Chairurizah Tanjung, SH
mengatakan dirinya terus memantau proses penyelidikan terkait penyebab kematian
Rosmi Br. Nadeak yang sedang ditangani Komite Medik RSU. Pirngadi Medan.
“Kami akan terus
mengawal proses penyelidikan yang sedang ditangani Komite Medik. Bahkan
kami, DPW JPKP Sumut telah bekerja sama dengan Ombudsman RI Perwakilan Sumut
supaya pihak RSU. Pirngadi Medan memberikan laporan hasil kerja Komomite Medik
sebagaimana yang dijanjikan pihak Pirngadi,” tegas Rudy C Tanjung, SH.
Disebutkan Rudy
C Tanjung bahwa JPKP kecewa terhadap sikap Komite Medik yang dibentuk Pirngadi
Medan yang lambat memberikan hasil laporan kerja Komite Medik kepada DPW JPKP
Sumut.
Ditambahkannya,
RSU Pringadi milik warga Medan, milik kita semua Kita berharap RSU Pringadi
memberikan layanan yang terbaik terhadap masyarakat, JPKP bukan mencari
kesalahan tetapi JPKP Menegakkan Kebenaran, "Jika ada oknum yang bermain
main Seharusnya RSU pringadi harus menindak tegas,"pungkasnya.
Sementara,
Berdasarkan hasil pertemuan DPW JPKP Sumut dengan Humas, RSU Pirngadi Medan,
Edison Paranginangin, mengatakan bahwa pihak RSU Pirngadi Medan berjanji
dalam waktu dekat akan memberikan jawaban hasil kerja Komite Medik kepada pihak
keluarga dan JPKP dalam.
Namun, ditunggu
sampai hari ini, sudah satu bulan lebih laporan Komite Medik yang dijanjikan
menejem RSU. Pirngadi Medan belum juga ada realisasinya untuk diberikan kepada
DPW JPKP Sumut dan kepada pihak keluarga korban.
Sebagaimana
diketahui berdasarkan hasil diagnosa dokter, selama 2 hari rawat inap Rosmi Br.
Nadeak mengidap pembengkakan lever perut. Sebelumnya, Rosmi adalah Pasien BPJS
rujukkan dari RSUD.Adrianus Sinaga Pangururan. (Ton's/tim)