Mesin PKS PT LAB, Ganggu Tidur Warga

Editor: metrokampung.com
Warga Desa Negara saat mendatangi kantor DPRD Deliserdang minta agar PKS PT LAB ditutup.

STM HILIR - METROKAMPUNG.COM
Limbah dan suara mesin Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS)  PT Leomas Anugrah Bersaudara (LAB) milik Agus Leowardy yang berlokasi di Desa Negara Beringin, Dusun I, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deliserdang, terus menuai protes warga seputaran pabrik.

Damai Sembiring dan Pa Longking, warga yang rumahnya tidak jauh dari PKS PT LAB kepada wartawan mengaku sejak berdirinya pabrik, ratusan kepala keluarga di Dusun I Negara ini menghirup bau busuk dan asap pabrik. Bukan itu saja, suara mesin pabrik juga sangat menggangu jam istrahat warga.

Masih kata mereka, keberadaan pabrik sangat berdampak bagi kesehata. "Saya sering mengalami gangguan pernafasan, badan gatal-gatal. Perusahan diduga sengaja membuang sembarangan air pencucian buah kelapa sawit ke Sungai Belumai tanpa menyediakan kolam penyaringan. Jika musim hujan, air sungai berubah warna mejadi hitam. Ini terjadi sejak pabrik beroperasi. Kami sudah pernah protes ke pihak manajemen Pabrik, namun sampai saat
ini keluhan kami tidak pernah ditanggapi, "ungkap Damai Sembiring, Kamis (19/3).

Lanjutnya, beberapa bulan lalu ratusan masyarakat pernah berunjukrasa ke DPRD Deliserdang agar anggota dewan mendesak pemerintahan Kabupaten Deliserdang untuk menindak pihak PKS PT LAB. Khususnya masalah dampak lingkungan dan perizinan terkait berdirinya pabrik tersebut. Namun upaya yang dilakukan warga tidak pernah ditangapi oleh dinas terkait di Pemkab Deliserdang.

Sehingga warga menduga perwakilan rakyat yang duduk di DPRD telah menjalin hubungan kerja sama,  sehingga keluhan masyarakat tidak
direspon.

Tak jauh beda. Beru Sembiring, peternak ayam petelur kampung desa itu mengaku akibat bisingnya mesin PKS tersebut dirinya mengalami kerugian ratusan ribu perharinya. Dua puluh ekor induk ayam peliharannya untuk penetasan anak tidak jadi lagi. Kemungkinan kuat akibat suara bising dari mesin PKS.

Karenanya, jika tidak ada tindakan apapun dari Pemkab Deliserdang maka warga mendesak Kepala Desa Negara Beringin yang juga sebagai Ketua Lembaga Lingkungan Hidup agar melakukan unjukrasa kembali ke kantor Bupati Deliserdang. Bila perlu pada Pilkada Deliserdang yang akan datang warga mengancam akan memberikan hak pilihnya kepada kotak kosong.

Manager PT LAB Rustam saat dikonfirmasi wartawan membantah kalau pihaknya ada melakukan pembuangan limbah ke Sungai Belumai. Mengingat kolam limbah mereka ada 8 kotak dan belum penuh semua. Disinggung adanya limbah pencucian buah tanpa membuat kolam, Rustam berjanji akan memperbaikinya.

Bukan itu saja, Rustam juga menjelaskan terkait masalah kebisingan mesin PKS yang di permasalahkan warga, berdasarkan hasil pemeriksaan dan surat yang dikeluarkan  Dinas Lingkungan Hidup Deliserdang dinilai masih diambang kebisingan.

Pernyataan Rustam dibantah Ir Artini Marpaung, Kadis Lingkungan Hidup Deliserdang. Artini mengaku pihaknya belum ada mengeluarkan surat masalah kebisingan mesin pabrik dan berjanji akan menurunkan petugas ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan.

"Bila mana nantinya ada kejangalan maka pihaknya mengeluarkan surat pengentian oprasional sementara PKS tersebut sampai tidak ada lagi keluhan masyarakat ,"janjinya saat dikonfirmasi via hape. (dra/simon)
Share:
Komentar


Berita Terkini