MEDAN-METROKAMPUNG.COM
Dody tato alias Dody Jenggot atau yang dikenal dengan Dody Gilak (41) ditemukan warga terkapar dengan kondisi wajah bengkak dan babak belur berlumuran darah di bundaran Komplek MMTC Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan, Senin (23/4) siang.
Belum diketahui penyebab pria yang dijuluki preman pajak Aksara itu tergeletak di disana. Namun beberapa warga sempat berkata kalau Dody Gilak dibantai beberapa orang tak dikenal karena resah akan ulahnya yang dari dahulu hingga sekarang kerap membuat rusuh dan mencuri di kawasan Pajak Aksara.
Temuan itu spontan membuat ramai pengguna jalan dan warga yang melihat. Hampir keseluruhan warga disana mengenali sosok pria yang terbaring lemas dengan nafas sedikit tersengal-sengal itu.
Ihsan security Komplek MMTC mengatakan, korban diduga dipukuli oleh beberapa orang karena diduga telah membacok Siti, seorang pedagang di Aksara. “Informasinya si Dody Gilak ini membacok Siti, pedagang Aksara, makanya dihajar orang dia,” kata, pria berpakaian safari security MMTC.
Bukan itu saja, kelakuan Dody Gilak yang kerap meresahkan juga diutarakan beberapa warga disana yang sudah tau akan tabiatnya. “Jangankan orang, Kucing aja kalau jumpa dia (Dody) ditangkapnya lalu di bantingkannya ke tembok sampai mati,” beber Budi, warga di lokasi.
Mendengar adanya korban terkapar karena dipukuli, personil Polsek Percut Sei Tuan, mendatangi lokasi. Selanjutnya, dibantu warga yang mengenalinya, keluarga Dody berusaha dihubungi. Polisi pun saat itu berencana membawa Dody ke Rumah Sakit terdekat.
Diketahui, Dody beberapa tahun lalu sudah sering dilaporkan para pedagang Aksara atas tuduhan pencurian barang-barang pedagang termasuk pagar besi ruko pedagang. Selain sering dilaporkan mencuri, pria bertato dengan rambut gondrong itu juga beberapa kali dilaporkan telah menganiaya pedagang.
Dari catatan wartawan, Dody juga pernah di ringkus Polsek Percut Sei Tuan. Akan tetapi, karena dianggap gila, pria yang hidupnya berpindah-pindah dan lebih sering tinggal dan tidur di tuko-ruko pedagang itu kembali bebas.
Kesehariannya, pria berkulit hitam dengan tubuh lumayan kekar itu sering mengamen bersama rekan-rekannya sesama anak Punk di Aksara. “Makanya gak ada yang berani ngelawan dia, karena ada gilaknya itu bang. Gitu-gitu, digelar preman juga dia itu, tapi preman yang meresahkan. Kalau soal duit, dia ngerti. Habis barang-barang di Aksara itu dijualnya,” sebut warga yang mengenalinya.
Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, Iptu MK Daulay membenarkan adanya pria terkapar di komplek MMTC. “Iya, anggota sudah kesana, saya pergi ke Poldasu dulu ya,” sebutnya sembari berlalu. (red)