MEDAN - METROKAMPUNG.COM
Menyusul tragedi bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Surabaya, Minggu (13/5/2018) pagi, Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Paulus Waterpauw, memerintahkan para petinggi Polri di seluruh jajaran Polda Sumut, agar memperketat tindakan pengamanan di rumah-rumah ibadah, khususnya gereja. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya tindak serupa terjadi di wilayah hukum Polda Sumatera Utara.
Dalam keterangan pers tertulisnya yang diterima sekira jam 11.00 Wib, Irjen Pol Paulus Waterpauw memerintahkan para perwira dan personel Kepolisian di jajaran Polda Sumut untuk melakukan ekstra pengamanan di gereja dan tempat ibadah yang ada di wilayah hukum masing-masing. Para personel kepolisian diminta agar melakukan kerjasama dengan pihak petugas pengaman gereja untuk membantu mengamankan para jemaat yang akan melakukan ibadah Minggu pagi, sore hingga malam hari.
“Agar penjagaan diprioritaskan pada gereja-gereja yang berada di wilayah strategis dan memiliki banyak jemaat,” sebut Kapolda. Sebagai langkah antisipasi, Kapolda juga meminta agar personel kepolisian mengatur jarak parkir mobil/kendaraan agak menjauh dari gereja, guna meminimalisir kemungkinan adanya pelaku yang akan memanfaatkan keramaian jemaat yang silih berganti mengikuti ibadah.
“Personel agar tetap waspada terhadap serangan sporadis yang mungkin menyasar anggota Polri,” sambung Kapolda. Para petinggi Polri di wilayah hukum masing-masing juga diminta ikut memberikan pengumuman di gereja-gereja agar tetap tenang.
“Anggota harus ikut membantu secara sungguh-sungguh sistem pengamanan jemaat. Khusus untuk pembawa tas agar tidak dibawa ke dalam gereja, namun bisa dititipkan di tempat tertentu yang telah diatur bersama petugas pengamanan gereja,” tegas Kapoldasu. (*/asp)