KPUD Dairi Pindahkan Debat Kandidiat ke Medan Diprotes, Pakar Komunikasi Politik: Keputusan itu Tidak Strategis dan Cacat Demokrasi

Editor: metrokampung.com

Pakar Komunikasi Politik, DR. Emrus Sihombing,MSi


SIDIKALANG-METROKAMPUNG.COM
Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Dairi telah menetapkan kegiatan debat kandidat yang akan diikuti tiga Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati di Pilkada Dairi 2018 akan berlangsung di Ballroom Hotel Karibia, Medan pada Minggu (13/52018) malam.

Pasca KPUD Dairi memutuskan memindahkan debat pilkada ke Medan, mendapat pertanyaan dan protes sejumlah anggota DPRD Dairi. Bukan itu saja Nitizen di medsos juga sangat reaktif melakukan protes kepada KPU Dairi yang memutuskan penyelenggaran debat pertama tersebut diluar Dairi.

Pakar Komunikasi Politik, DR. Emrus Sihombing,MSi saat dikonfirmasi wartawan metrokampung.com, Jumat (11/05/2018) di hotel Adimulia Medan, mengatakan bahwa keputusan KPUD Dairi memindahkan debat pilkada ke Medan, itu tidak strategis dan cacat demokrasi.

"Harusnya KPU Pusat atau Provinsi menegaskan kepada KPUD Dairi agar tetap melaksanakan debat pilkada di Dairi, mengingat debat pilkada ini harusnya langsung dirasakan rakyat, keputusan KPUD Dairi ini tidak strategis dan cacat demokrasi, bayangkan saja kalau warga Dairi harus ke Medan mendengar debat pilkada, harus menempuh jarak yang jauh dan mengeluarkan biaya," tegas Emrus, Dosen Pasca Sarjana Universitas Pelita Harapan.

Disinggung mengenai bentrokan yang terjadi beberapa hari lalu dari pendukung dua paslon, Emrus menjelaskan, "Apabila karena keamanan yang tidak kondusif sehingga KPUD Dairi memindahkan debat pilkada, seharusnya Polres dan KPUD Dairi harus mengadakan konferensi pers sehingga masyarakat tau, dan bisa menerimanya, jadi tidak ada yang ditutup-tutupi," tambahnya.

"Politik itu sejuk dan damai, jadi tak harus bentrok. Kepada Paslon harus berani menjadi barisan paling depan apabila ada bentrok, sehingga kita tau apakah itu dari pihak pendukung atau dari pihak luar. Tapi aparat kepolisian sangat propesional saol hal ini," ujar Emrus.

Ketua PDI Perjuangan Dairi Resoalon Lumbangaol yang juga anggotaa DPRD Dairi fraksi PDI-Perjuangan menyebut kalau keputusan KPUD Dairi memilih lokasi debat di Medan hanya karena alasan anggaran masih perlu dibahas . “Ini masalah keinginan rakyat, ini masalah manfaat dan mudaratnya jika dibuat di luar Dairi. Sangat lucu memang ketika para calon berdebat namun tidak dapat dilihat mayoritas rakyat Dairi. Ada apa KPU hingga tidak memikirkan betapa pentingnya debat itu di mata masyarakat,“ sebut Resoalon.

Hal senada juga disampaikan ketua Partai demokrat Dairi Markus Purba, SE, “Anggaran KPU itu ada 34 miliar. Memang kalau perencanaan anggaran untuk debat yang mengetahui itu KPU sendiri namun pertanyaannya mengapa tidak satupun mereka ketika perencananan tidak memikirkan betapa urgent dan pentingnya debat dilihat langsung masyarakat. KPU Dairi rajin mengajak masyarakat untuk memilih. Namun giliran rakyat respon malah Keputusan KPU Dairi kontra produktif. Satu sisi ingin rakyat memilih tapi sisi lain kebijakannya tidak sejalan,” ujar Markus.
Sementara itu wakil Ketua DPRD Dairi Ir. Togar Pasaribu mengatakan kurang memuaskan bagi rakyat ketika arena debat pilkada harus pindah ke Medan. Hanya karena alasan dana tidak cukup. “ Kita mendegar ada dua kali debat. Jadi kalau debat pertama sudah tidak bisa dirubah lagi tempatnya. Tolong untuk debat kedua tarik kembali ke Dairi. Tolong kita hargai keinginan rakyat menyaksikan calon pemimpinnya. Komisioner tolong dengar suara rakyat . Ini uang rakyat Dairi. Tentu faedahnya harus langsung dirasakan rakyat. “ sebut Togar.

Ini uang rakyat Dairi. Tentu faedahnya harus langsung dirasakan rakyat

Sementara itu dari kalangan generasi muda, Bill Aritonang menyebutkan sangat kecewa dengan keputusan KPU Dairi. “ Bagaimana mungkin rakyat cerdas dan bisa menilai langsung kualitas para calon kalau lokasinya di Medan. Debat Pilkada itu untuk sejatinya rakyat Dairi bukan untuk televisi. Jangan KPU repot dan berjuang mengajak rakyat menjalankan hak pilih. Namun kebijakannya soal debat kontra produktif. Kami generasi muda tidak mau memilih Bupati seperti kucing dalam karung. Komisioner KPU jangan separuh hati jika ingin pilkada Dairi sukses dengan menaikkan jumlah pastisipasi pemilih “ jelasnya.

 Debat itu untuk sejatinya rakyat Dairi bukan untuk televisi.

Beda lagi apa yang dikatakan generasi muda Batara Sinaga. “Kpu Dairi sudah pasti punya pertimbangan khusus tentang lokasi ini. Sewaktu mereka anggarkan, kan ngak mungkin asal-asalan juga”.  Batara Sinaga menambahkan juga, “Kalau alasan kurang dana, justru harus di Dairilah. Masa ini jadi pindah ?”. Tapi Batara menyebutkan tidak sabar untuk melihat debat pilkada ini, karena ingin mengetahui jelas siapa sebenarnya yang pantas didukung oleh masyarakat dairi.

Kalau alasan kurang dana, justru harus di Dairilah. Masa ini jadi pindah ?

Dipilihnya debat pilkada Dairi ke Medan juga mengandung reaksi Nitizen di medsos. Sejumlah akun facebook menyatakan protes atas kebijakan KPUD tersebut.
Dalam akun Robert Marbun menyebutkan “jangan sapai siaran tunda supaya tidak ada kebohongan alias edit mengedit. Harus langsung biar tau kualitas dan kapasitas kandidat”. Akun Marcelo Tumanggor menulis  “ koq di Medan…? di Dairi z. Yang tau masyarakat Dairi memilih pemimpin yang betul mapan membangun dengan adu program”.
Akun Pinto Padang “ bagaimana kalau Pilkada Kab. Dairi juga dipindahkan aja ke Medan, biar aman.”
Ganda Tambunan “ debat Publik Pilkada , sejatinya untuk dilihat dan didengar masyarakat pemilih (setempat) sehingga masyarakat berkeyakinan menjatuhkan pilihan kepada setiap Calon” .

Sejumlah akun lagi mayoritas protes akan kebijakan KPU Dairi tersebut. Namun ada juga akun yang pro sebaiknya dilakukan di Medan. Ada juga akun yang mempertanyakan sumber berita.
Sebagaimana diketahui ketua KPUD Dairi Sudiarman Manik sebelumnya menyampaikan rencana debat Kandidat Pilkada Dairi pertama dilaksanakan di salah satu hotel di Medan minggu (13 Mei 2018 . Alasan debat di Medan karena anggaran yang minim. KPU Dairi hanya mempunyai anggaran Rp. 200 juta padahal kalau menghadirkan stasiun televisi ke Dairi bisa mencapai Rp. 1 Miliar.
Dikatakan Sudiarman stasiun televisi yang akan meliput debat itu Inews TV. Sudiarman memastikan alasan perpidahan lokasi debat ke Medan bukan karena alasan keamanan..(vik/simon)
Share:
Komentar


Berita Terkini