![]() |
Lokasi Muhammad Reza ditemukan tenggelam. |
BAHJAMBI - METROKAMPUNG.COM
Liburan menyenangkan di Objek Wisata Pemandian Air Sejuk (PAS), di Nagori Mariah Jambi, Kecamatan Jawa Maraja Bahjambi, Kabupaten Simalungun, mendadak menjadi tangis pilu bagi kedua orangtua Muhammad Reza (9) siswa kelas IV Sekolah Dasar (SD). Anak dari guru SMPN 19 Medan itu ditemukan tewas tenggelam di lokasi wisata tersebut.
Informasi dihimpun di lokasi, Kamis siang (10/04/2018), peristiwa itu terjadi ketika korban berenang bersama dengan siswa SMP 19 Medan lainnya yang sedang berwisata, sore hari itu sekira jam 18.00 Wib. Saat itu Reza yang berenang tidak terlihat di kawasan pemandian yang bening dan sejuk itu. Beberapa saat kemudian salah seorang pengunjung bernama Arif, bersama warga yang berada di kolam melihat Reza sudah tenggelam di kolam pemandian, persisnya di bawah bangunan panggung hiburan.
Melihat itu, Arif pun segera berusaha memberikan pertolongan terhadap Reza. Menurut keterangan Darwis Tambunan, Ketua Pengurus Objek Wisata PAS, yang malam itu turut mengiringi ambulans Puskesmas Pemkab Simalungun menghantar jenajah Muhammad Reza (9) ke rumah duka di Jalan Ayahanda 73 Medan, Kamis Subuh (10/5/2018) sekira jam 01.00 Wib, mengatakan bahwa bocah tersebut adalah anak dari salah seorang guru yang ikut rombongan wisata siswa SMPN 19 Medan yang berlibur ke Objek Wisata PAS. “Korban tenggelam di kedalaman sekitar 2,5 meter kolam pemandian wisata Pemandian Alam Sejuk (PAS), pada Rabu sore (9/5/2018), sekira jam 16.00 Wib. Suasana saat itu sedang ramai pengunjung dan cuaca lagi cerah,” sebut Darwis.
Lebih lanjut dijelaskan Darwis, ketika mengetahui kejadian itu, pihaknya langsung melakukan evakuasi tubuh Reza dari dalam air.
“Kemudian kita bawa ke Puskesmas Simpang Bahjambi. Namun nyawa korban tak bisa terselamatkan. Menurut pihak Puskesmas, korban sebelumnya sudah meninggal dunia,” lanjut Darwis Tambunan. Setelah pihak Puskesmas menyatakan korban telah meninggal dunia, pihak keluarga korban minta agar jasad korban malam itu juga diberangkatkan ke rumah duka di Jalan Ayahanda. Selanjutnya, dengan menggunakan ambulans Pemkab Simalungun, jenazah pun dibawa ke rumah duka. Keterangan Darwis diamini Kepala Puskesmas Bahjambi, dr Novi Silvia Vera, yang dikonfirmasi via seluler Kamis sore (10/04/2018).
“Korban pada saat itu langsung ditangani oleh petugas piket, dengan memeriksa denyutan urat nadi di tangan dan leher korban. Setelah diperiksa, sesuai penyampaian petugas piket, korban sudah meninggal dunia,” jelas dr Novi. Berdasarkan hasil pemeriksaan luar, dr Novi mengatakan bahwa di bagian wajah korban terlihat ada luka lebam, diduga akibat benturan benda keras.
Kapolsekta Tanah Jawa, Kompol M Silaen ketika dikonfirmasi via telepon seluler membenarkan membenarkan peristiwa tersebut. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap korban di Puskesmas, pihak keluarga korban langsung membawa jasad korban ke rumah duka di kota Medan.
Kompol M Silaen, juga mengatakan, pihak keluarga korban sampai saat ini belum ada menyerahkan surat pernyataan tidak keberatan atas meninggalnya korban.
“Malam itu, langsung dibawa korban, rumahnya di Medan, kalau surat pernyataan belum ada, langsung dibawa pulang,” jelas Kapolsek. (dra/risno)