![]() |
Korban tewas dengan luka lecet seperti melepuh di tangan. |
PERCUT - METROKAMPUNG.COM
Masyarakat diminta berhati-hati jika melintas di Jalan Bhayangkara, Kelurahan Indrakasih, Kecamatan Medan Tembung, tepatnya di perumahan The Prime. Seutas kabel listrik bertegangan tinggi ternyata menjulur dari dari tanah ke tiang listrik.
Kelalaian itu telah mengambil korban jiwa seorang pelajar wanita bernama, Rika Abila (15), warga Jalan Bhayangkara, Gang Sosial/Jalan Abadi, Lingkungan VI, Kelurahan Indra Kasih, Kecamatan Medan Tembung. Rika, pelajar SMP itu, tewas setelah menginjak kabel bertegangan tinggi di tanah yang berair. Peristiwa naas itu terjadi Selasa (1/5/2018) sekira jam 21.00 wib. Malam itu, Rika dan kakaknya, Lisa Saskia (16) berniat membeli obat ke apotek yang berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya dengan berjalan kaki.
Dalam perjalanan menuju ke apotek, Rika dan kakaknya itu melintas di depan perumahan The Prime, di mana terdapat sebatang tiang listrik dan tiang kabel telepon di pinggiran jalan.
“Di jalan itu juga terdapat genangan air serta ada kawat yang di perkirakan bekas dari sepanduk reklame yang sudah tidak dipakai menyangkut di kabel tiang listrik sampai terjulur ke bawah mengenai tanah yang terdapat genangan air,” beber Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Faidil Zikri, Rabu (2/5/2018) sore.
Petaka pun terjadi ketika Rika secara tak sengaja menginjak kawat listrik bertegangan tinggi itu. Seketika tubuh gadis remaja itu terpental dan jatuh. Dalam hitungan detik, Rika yang sempat menjerit minta tolong, langsung tergeletak lemas di tanah. Sang kakak, Lisa yang terkejut melihat adiknya terkapar sontak bingung dan panik. Gadis belia itu pun berusaha meminta tolong ke masyarakat yang ada di lokasi, meneruskan suara adiknya yang sudah tergeletak diam di atas tanah.
“Tapi masyrakat tidak ada yang berani menolong si korban, karna masyarakat takut kalau di tolong ikut juga terkena kontak dari aliran listriknya,” kata Kapolsek.
Tak lama kemudian, warga yang sudah ramai bersama Kepling setempat berusaha menolong korban dengan kayu, sayangnya, korban sudah tak berdaya. Karena masih ragu, masyarakat bersama Kepling menghubungi PLN untuk mematikan aliran listrik menuju tiang tersebut. Setelah aliran listrik dimatikan, barulah warga berani mengangkat tubuh Rika. Selanjutnya, remaja itu dibawa ke Rumah Sakit Imelda di Jalan Bilal, menumpang becak bermotor. Namun sayang, setiba di sana, pihak rumah sakit memastikan jika Rika sudah tak lagi bernyawa.
“Info dari masyarakat bahwa korban sudah meningal di tempat kejadian, tetapi karena belum yakin masyarakat dan orngtua korban tetap membawa korban ke rumah sakit. Dan dokter Rumah sakit Imelda menyatakan korban sudah meningal dunia,” jelas Kompol Faidil. Atas kejadian itu, keluarga korban pun menyatakan sikap untuk membawa jasad korban ke rumah duka untuk dikebumikan secepatnya.
“Kedua orangtua korban bermohon untuk tidak dilakukan otopsi karena mereka sudah mengikhlaskan kejadian itu dan tidak menuntut pihak manapun dengan membuat peryataan di atas kertas yang diberi matrai, disaksikan oleh Kepling,” sebutnya. Barang bukti kabel dan sandal diamankan.
“Kita juga sudah amankan barang bukti berupa kawat besi, sepasang sandal jepit milik korban. Mengenai lebih detailnya, kita sudah serahkan kepada tim inafis yang melakukan olah tempat kejadian perkara,” pungkasnya. (dra/simon)