![]() |
Kondisi jalan menuju DTW Pemandian Air Panas Desa Doulu, mirip kubangan kerbau jika hujan turun. |
Jumlah retribusi yang diperoleh dari Daerah Tujuan Wisata (DTW) air panas alam di kaki Gunung Sibayak, tercatat paling besar setiap tahun dibandingkan dengan 3 DTW andalan lainnya di Kabupaten Karo. Ironisnya, Pemkab Karo justru mengharapkan dana dari pihak ketiga, dalam upaya pemeliharaan atau perawatan infrastruktur jalan yang panjangnya berkisar 5 km menuju kolam air panas berada di kawasan Desa Ndoulu dan Semangat Gugung di lereng Gunung Api Sibayak.
Hal itu yang disesalkan sejumlah masyarakat Desa Doulu dan anggota DPRD Sumut. “Pemeliharaan jalan dari simpang Doulu-Semangat Gunung sepanjang 4,2 km x 4 meter ini baru dilakukan dari hibah PT Tirta Sibayakindo (produsen air mineral) sebesar Rp2,6 miliar tahun 2012. Sejak itu sampai sekarang, kami tidak ada melihat adanya pemeliharaan periodik yang anggarannya dari pihak Pemkab Karo,” kata mantan Kepala BPD Desa Ndoulu, Usmanto Purba didampingi beberapa warga lain di Berastagi, Senin (4/6/2018).
“Berarti sudah hampir 8 tahun tidak ada pembangunan atau pun perbaikan jalan menuju Ndoulu dan Semangat Gunung. Sementara kutipan retribusi terus ditingkatkan pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karo,” imbuhnya. Sementara itu, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Karo, Mulia Barus mengungkapkan, retribusi DTW yang dikutip Pemkab Karo ada 4 titik dan pencapain 4 DTW andalan di Karo 2017 sampai April 2018 adalah: DTW Gundaling (2017) target Rp550 juta, tercapai Rp458.840.000 (83%). DTW Tongging (2017) target Rp426 juta, tercapai Rp393.556.000 (92%), DTW Sibayak (termasuk memasuki air panas alam Doulu/Semangat Gunung/2017) target Rp737.597.000, tercapai Rp942.024.000 (128%) dan DTW Taman Mejuahjuah (2017) target Rp150 juta, tercapai Rp82.628.000 (82%). “Sedangkan target retribusi tahun 2018 tercapai sampai April 2018 adalah, DTW Gundaling, target Rp550 juta, tercapai Rp173.052.000 (31%), DTW Tongging, target Rp426 juta, tercapai Rp141.868.000 (33%), DTW Sibayak (termasuk memasuki air panas alam Doulu/Semangat Gunung/2017) target Rp737.597.000, tercapai Rp331.710.000 (45%) dan DTW Taman Mejuahjuah (2017) target Rp100 juta, tercapai Rp46.532.000 (47%),” jelas Mulia Barus.
Menanggapi pencapaian itu, Siti Aminah Beru Peranginangin, anggota Komisi B DPRD Sumut yang membidangi pariwisata, merasa sangat kecewa atas sikap pengelola retribusi DTW Kabupaten Karo.
“Kutipan retribusi paling banyak didapat dari wisatawan yang berkunjung ke air panas Ndoulu dan Semangat Gunung dibandingkan dengan retribusi DTW lainnya. Tapi toh, perhatian untuk memelihara dan merawat jalan yang padat dikunjungi wisatawan ini diabaikan. Malah sejumlah wisatawan dibiarkan terjebak macat dalam genangan air di depan masjid dan gereja desa Ndoulu kalau hujan lebat. Wah…! Sangat naif!” ketusnya. (amr/dra)