Tanjungbalai-metrokampung.com
Seorang wartawan elektronik nyaris bentrok dan baku hantam dengan pihak pengelola SPBU karena tidak terima SPBU nya diliput terkait dugaan penjualan BBM bersubsidi di Tanjungbalai.
Informasi dihimpun, Sabtu (3/6), kejadian berawal saat wartawan salah satu media elektronik bernama Wanda mencoba meliput dengan mengabadikan gambar dugaan penjualan BBM bersubsidi di SPBU 14.213.232 Batu 7 Kelurahan Sijambi Datuk Bandar persisnya di pintu masuk Kota Tanjungbalai, Kamis (31/5) lalu.
Merasa tidak terima dengan kehadiran wartawan itu, pihak SPBU langsung marah marah dan memprovokasi puluhan warga yang pada saat itu sedang mengantri mengisi BBM menggunakan ratusan Jerigen di SPBU itu. Sehingga aksi dorong-dorongan serta ucapan kotor hingga mencoba merampas kamera wartawan pun dilakukan warga yang mendukung pengelolaan pihak SPBU tersebut. "Kita sudah punya bukti gambar bahwa mereka mengisi premium ke Jerigen. Setelah kita konfirmasi petugas pengisian, tiba tiba seseorang berpakaian seragam SPBU datang dan langsung marah-marah karena merasa tidak terima. Warga juga diprovokasi untuk mengusir bahkan merampas kamera" kata Wanda menceritakan kepada wartawan.
Oleh karena itu sambungnya, atas perbuatan pihak SPBU itu dirinya akan menempuh jalur hukum karena telah menghalangi tugas jurnalistik wartawan hingga nyaris bentrok dengan warga yang terprovokasi.
Ketua PWI Tanjungbalai, Yan Aswika sangat menyayangkan sikap arogansi pihak SPBU tersebut dan telah menghalangi tugas wartawan dalam menjalankan tugas jurnalistiknya. "Upaya mencegah wartawan untuk mengambil gambar/vidio yang dilakukan oknum AD dinilai merupakan pelanggaran dan mengintimidasi kebebasan pers. PWI Tanjungbalai mengutuk keras oknum yang berupaya mengekang kebebasan Pers, karena dalam melaksanakan tugas jurnalistik wartawan dilindungi oleh UU 40/1999 tentang Pers, dan dijamin sebagai Hak Azasi Manusia," pungkasnya.
Dari keterangan beredar didaerah itu, pihak SPBU itu selama ini diduga menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar ke pengusaha dengan modus pengisian melalui Jerigen. Anehnya, kegiatan itu sudah cukup lama berlangsung berjalan dengan lancar dan aman, namun tidak ada tindakan dari pihak maupun instansi terkait. (RS/simon)