Simalungun-metrokampung.com
Mengutip apa yang dikatakan Direktur Utama PTPN 4 Siwi Peni yang mengatakan akan berusaha dan berupaya untuk mencapai Target Laba pada tahun 2018 sebesar Rp. 1,6 Triliun dan artinya harus bekerja maksimal dalam produksi juga optimalisasi dalam segala bidang demi mencapai target dimana diketahui laba pada tahun 2017 hanya Rp. 700 Miliar bila dibandingkan dengan target ibu Direktur Utama PTPN 4 Siwi Peni sebuah peningkatan yang sangat significant dimana target di tahun 2018 harus menaikkan Rp. 900 Miliar Laba atau +/- Naik 125 %.
Lembaga TOPAN RI sebagai sebuah lembaga sosial kontrol sangat mendukung hal ini dan berharap kiranya target ini bisa dicapai oleh Perusahaan BUMN ini, dalam hal bentuk dukungannya TOPAN RI melakukan investigasi dan turun kelapangan ke unit unit kebun PTPN 4 yang dikomandoi oleh bagian investigasi Simon Nainggolan Dalam investigasi ke Unit Kebun Bukit Lima menemukan adanya dugaan tidak terealisasinya dengan baik dan benar pekerjaan tanaman ulang pada TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) di areal Afdeling 1 , juga setelah selesai perkejaan TU , Perawatan tidak sebagaimana mestinya bila melihat kondisi real dilapangan bagaimana target laba Rp. 1,6 Triliun seperti yang direncanakan ibu Direktur Utama Siwi Peni apakah akan bisa tercapai? Tanya ketua Simon Nainggolan saat wawancara dengan reporter tambahnya lagi “Bila dalam pelaksanaan pekerjaan di unit seperti ini bagaimana mungkin bisa meningkatkan produksi TBS dimana pemeliharaannya diduga sudah tidak benar.
Pantauan TOPAN RI di lokasi Afdeling 1 Bukit Lima bahwa TBM 2 juga diduga kurang dan bahkan mungkin tidak dilakukan perawatan ,lebih lanjut Simon Nainggolan mengatakan “Selaku anak kebun yang juga mendiang ayah saya termasuk pelaksana ploting pada pembukaan kebun Bukit Lima merasa miris melihat keadaan kebun saat seperti ini, dahulu kebun ini sangat baik semua TBM dipenuhi makuna (kacangan) yang sangat penting menjaga stabilitas kelembapan tanah untuk unsure hara terpelihara dengan baik dan kelak akan berdampak terhadap produksi TBS.
Berdasarkan temuan kondisi dilapangan pada Afdeling 1 Kebun Bukit Lima untuk pencapaian target seperti diharapkan ibu Dirut diatas 23 Ton/Ha dengan kondisi perawatan tanaman yang minim seperti ini ibarat anak kecil (bayi) yang tidak pernah mandi, tidur dipeceran dan tidak diberi asupan gizi yang cukup maka sudah barang tentu SDM nya si anak kelak akan kurang mutunya demikian juga halnya dengan tanaman sawit ini ungkap Simon dengan rasa kesal nya.
Disisi lain dalam investigasi tersebut bahwa Tanaman Menghasilkan juga diduga kurang atau bahkan tidak ada perawatan dilakukan dimana terlihat semak yang menjepit pohon sawit tersebut dan juga TBS kelihatan membusuk, jelas sangat merugikan perusahaan dan Negara karena kebun ini salah satu sektor sumber pendapatan Negara.
Melihat kondisi dilapangan Tim investigasi TOPAN RI mencoba konfirmasi kepada manager kebun Bukit Lima namun pak manager tidak dapat ditemui dengan alasan ada pekerjaan penting ,selanjutnya Tim bertemu dengan pak Panca dari bagian SDM tetapi karena invstigasi terhadap hal tanaman pak Panca tidak memberikan keterangan yang cukup sebab bukan bidang dia demikian juga dengan Asisten Afdeling 1 Unit Kebun Bukit Lima Tim menunggu hingga 3 jam dikantor Afdeling tetapi Asisten tidak juga masuk kantor, Selanjutnya Tim akan melaporkan temuan ini kepada Direktur Utama PTPN 4 dan ini adalah sebagai wujud keperdulian TOPAN RI SUMUT untuk mendukung pencapaian target Laba Rp. 1,6 Triliun.
Pak Sitorus dari SDM yang berkomunikasi via telfon dengan reporter berjanji akan mencheck ke lapangan dulu dan mengkomunikasikan dengan asisten dan Sampai berita ini diturunkan Manager Bukit Lima pak Ketut yang coba dihubungi reporter tidak bersedia memberi tanggapan atau komentar. (MS/simon)