*Tak Terima Diberitakan, Pemborong Marah Ke Wartawan
Tanjungbalai-metrokampung.com
Baru beberapa hari selesai dikerjakan, proyek Paving Block dihalaman TK Pembina Negeri Link. IV Kelurahan Bunga Tanjung, Kecamatan Datuk Bandar Timur Tanjungbalai sudah bergelombang dan tidak rata. Alhasil, jika hujan turun, halaman sekolah TK itu sudah tergenang air dan mirip seperti danau-danau kecil.
Amatan metrokampung.com, Jumat (21/9), sesuai papan planknya, proyek itu merupakan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun Dinas Pendidikan Tanjungbalai dengan sub kegiatan pemasangan Paving Block TK Pembina Datuk Bandar Timur dengan pagu anggaran Rp. 74.200.000,- dari APBD TA 2018 dan pelaksana proyek adalah CV. PMB.
Diperkirakan, luas areal pemasangan Paving Block itu berkisar 10x50 meter tepatnya sesuai dengan luas halaman TK tersebut. Pekerjaan proyek itu juga baru beberapa hari selesai dikerjakan oleh pihak pelaksana. Namun ironisnya, saat ini kondisi halaman sekolah yang baru dipasang Pavingblock terlihat tidak rata dan bergelombang, sehingga jika musim penghujan seperti saat ini tergenang air dan mirip seperti danau-danau kecil. Sehingga anak-anak warga setempat menjadikannya sebagai tempat bermain air.
"Kami meminta pihak dan dinas terkait selaku penanggung jawab anggaran kegiatan untuk turun meninjau proyek ini. Masa baru selesai dikerjakan sudah bergelombang seperti ini. Sayang sekali uang rakyat dibuat sia-sia seperti ini, " pinta Eka (37) warga yang tinggal persis didekat TK itu.
Sementara itu, pihak Pengawas Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas Pendidikan setempat Ramadani saat dihubungi via selularnya terkesan acuh, karena berjanji untuk turun kelokasi bersama awak media untuk mengecek pekerjaan proyek itu namun hanya janji. Bahkan saat dihubungi kembali, diangkat tapi tidak bicara apapun. Dan saat dihubungi kembali tidak diangkat.
Pemborong Marah Ke Wartawan
Sebelumnya, terkait proyek paving block itu, seorang utusan pihak pemborong proyek Pavingblok itu berinisial A alias Adi marah-marah hingga melontarkan ucapan kotor kepada wartawan yang saat itu hendak dimintai klarifikasinya. Sikap oknum pemborong itu dikarenakan tidak terima saat diberitakan beberapa wartawan.
"Mungkin karena gak terima kerjaan proyek nya dikritik melalui pemberitaan. Makanya dia langsung saja merepet dan marah. Malahan dia sempat lontarkan kotor kepada rekanku yang juga wartawan saat ikut sama saya" kata Surya (37) seorang wartawan terbitan koran Medan kepada metrokampung.com, Jumat (21/9).
Diceritakannya, kejadian itu berawal saat dirinya menerima telepon dari seseorang yang mengaku pemborong proyek dan meminta untuk bertemu pada Selasa (18/9) malam lalu setelah diberitakan. Ironisnya, setelah bertemu pemborong itu justru langsung marah-marah hingga melontarkan bahasa kotor.
Kejadian itu juga dibenarkan Regen Silaban (31) wartawan harian SIB dan M. Gani (26) wartawan online yang saat itu secara tidak sengaja melihat pertemuan antara wartawan dengan pihak pemborong proyek paving block tersebut.
"Saya yang saat itu ada dilokasi juga kena marah sama dia (Adi red). Bahkan, dia sempat melontarkan bahasa kotor sama saya. Namun setelah itu, dia langsung pergi dan sambil merepet. Bahkan kereta nya di gas kuat kuat seakan menantang kami yang ada disitu " kata Regen Silaban diamini M. Gani.
Sementara itu, hingga berita ini dikirim ke redaksi, belum ada pihak yang berhasil dikonfirmasi dan dimintai keterangannya terkait proyek dan permasalahan tersebut. Bahkan oknum pemborong itu saat ditelepon sempat berjanji untuk jumpa dan mengklarifikasi kejadian itu. Namun saat tiba waktu yang dijanjikan, oknum tersebut tidak bisa dijumpai bahkan telepon selularnya saat dihubungi tersambung tapi tidak diangkat. (laban/red)