![]() |
Terlihat sejumlah luka lebam pada punggung korban. |
Dua orang warga Jalan Paindoan, Kelurahan Rantauprapat, Kecamatan Rantau Utara, diamankan Personil Satuan Reserse Narkoba Polres Labuhanbatu, karena diduga terlibat dalam peredaran narkoba, Jumat (5/10/2018) malam.
Namun, seorang pria dari dua warga tersebut diduga tewas setelah tiga jam ditangkap pihak Personil Satres Narkoba Polres Labuhanbatu, Sabtu (6/10/2018) sekira jam 01.30 wib.
Ditengarai, korban yang bernama Suheri alias Eri Lantong (43) mengalami lebam di sekujur tubuhnya pasca penangkapannya, Jumat (5/10/2018) sekitar pukul 22.00 wib itu.
Suheri, ketika itu ditangkap bersama rekannya berinisial Gunawan karena dugaan keterlibatan peredaran narkoba jenis sabu-sabu. Keduanya ditangkap di sebuah rumah di kawasan Jalan Paindoan Rantauprapat.
Informasi diperoleh, korban saat digelandang ke Mapolres Labuhanbatu menggunakan mobil pihak Kepolisian dalam kondisi sehat. Bahkan, penangkapan korban dan rekannya mengundang perhatian warga setempat.
"Dia sebelumnya sehat. Dia juga sempat makan miso di warungku," ungkap seorang warga kepada wartawan, Sabtu (6/10) sore.
Bahkan, para warga saat menyaksikan penangkapan juga menegaskan ke pihak Kepolisian agar tidak berlaku kasar terhadap keduanya.
"Jangan ada yang main pukul," papar warga ketika itu.
Tapi, sekira jam 01.30 wib, keluarga korban menerima kabar duka. Suheri ayah 4 anak ini, disinyalir korban dari keganasan pihak Polisi.
"Kami mendapat kabar pakcik meninggal. Ayah saya menerima informasi itu," ujar Keponakan korban Agustina.
Sementara itu, kondisi korban jika dilihat dari sejumlah poto yang beredar, terlihat kondisi tubuh korban penuh lebam.
Pada bahu kiri korban membiru. Tengkuk hingga punggung korban memar. Bahkan, pada leher kiri korban terdapat lebam.
Mirisnya, di kening korban terlihat bekas luka diduga tusukan paku.
"Kayak luka tertusuk paku kening korban," sebut warga bermarga Sitorus.
Saat pemandian jasad korban, menjadi perhatian warga yang ingin menyaksikan langsung kondisi tubuh korban. Dan mengabadikan poto almarhum dengan ponsel.
"Banyak warga yang ingin nengok," kata Sitorus.
Setelah dimandikan, korban menjalani proses proses fardhu kipayah disholatkan dan di makamkan di perkuburan muslim Paindoan.
Kepala Satuan (Kasat) Resnarkoba Polres Labuhanbatu AKP I Kadek Heri Cahyadi belum konfirmasi terkait hal tersebut. Meskipun telah dihubungi melalui telepon selularnya, Namun tidak dijawab.
Terpisah, Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang, juga belum berhasil dikonfirmasi terkait hal itu, saat dihubungi ke nomor selulernya, namun tidak dijawab.
Namun beredar kabar dari dalam Mapolres Labuhanbatu yang diterima kalangan wartawan setempat, korban ditangkap bersama rekannya hasil informasi masyarakat yang menyebutkan adanya peredaran narkoba jenis sabu-sabu.
Setelah diamankan, keduanya dibawa ke Mapolres Labuhanbatu. Saat diturunkan dari mobil mengalami kejang-kejang.
Selanjutnya korban dilarikan ke RSUD Rantauprapat. Namun saat diperjalanan, nyawa korban tak terselamatkan dan menghembuskan nafas terakhirnya.
Sementara, pihak RSUD Rantauprapat terkesan kurang terbuka dalam informasi kematian korban.
Direktur RSUD Rantauprapat Safril Harahap didampingi Humas Doni P Simamora membenarkan korban diantar ke instalasi kamar mayat sekira jam 02.00 dini hari.
Tapi, keduanya tidak menjelaskan kondisi korban ketika sampai ke RSUD milik Pemkab Labuhanbatu itu. Dan, tidak memberikan hasil visum et repertum (Ver) dengan alasan tidak dilakukan visum.
"Keluarga korban tidak meminta dilakukan visum," ujar Doni kepada awak media.
Sedangkan jenazah korban dibawa menggunakan mobil jenazah milik RSUD Rantauprapat menuju rumah duka di jalan Paindoan Rantauprapat. (sw/red)