![]() |
Bangunan kesulatan Kotapinang zaman dahulu |
Bila kita melintas disana masih terlihat sisa-sisa puing kemegahan bangunan istana itu. Padahal bangunan bersejarah itu punya cerita yang sangat menarik.
Informasi yang dihimpun Pemkab Labusel sudah berupaya mendekati pihak ahli waris untuk memugar Bangunan Istana Kotapinang itu sebagai ICON Bukti Sejarah di Kabupaten Labusel.Namun upaya pendekatan itu mungkin masih belum menemui titik terang. "Kita sudah mendekati pihak ahli waris, kita tunggu dulu hasilnya," jelas Kadis Pariwisata Labusel Balyan.
Sejarah Singkat.....
Kesultanan Kota Pinang pada mulanya bernama Kesultanan Pinang Awan. Kesultanan ini didirikan oleh Batara Sinomba atau Batara Gurga Pinayungan Tuanku Raja Nan Sakti, putra Sultan Alamsyah Syaifuddin yang berasal dari Kerajaan Pagaruyung.
![]() |
Sisa sisa peninggalan Bangunan istana Kotapinang |
Setelah Jepang meninggalkan Indonesia pada tahun 1945, para sultan di Sumatera Timur menghendaki kedudukannya sebagai raja kembali dipulihkan. Namun setahun kemudian, pergerakan anti-kaum bangsawan dalam sebuah Revolusi Sosial Sumatera Timur, tak menginginkan adanya pemulihan sistem feodalisme tersebut. Akibatnya kesultanan-kesultanan yang ada di Sumatera Timur, seperti Deli, Langkat, Serdang, Bilah, Panai, Kualuh, dan Kota Pinang, dipaksa untuk berakhir dan bergabung dengan Republik Indonesia.(TM/red)