Deli Serdang, metrokampung.com
Suasana politik di Kabupaten Deli Serdang memanas. Pada Jumat, 4 Juli 2025, ratusan massa dari Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia (PABPDSI) Kabupaten Deli Serdang menggelar aksi unjuk rasa damai di depan Kantor DPRD dan Kantor Bupati Deli Serdang, Lubuk Pakam.
Aksi ini digelar sebagai bentuk kekecewaan dan desakan terhadap DPRD Deli Serdang yang dinilai lamban dalam menetapkan Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Bupati (Perbup) terkait posisi, fungsi, dan kesejahteraan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Enam Tuntutan Utama
Dalam orasi yang dipimpin oleh para tokoh seperti H. Buhari Muslim (Penanggung Jawab), Khairul Amri, Umar, dan Rahmijah, massa menyampaikan enam poin tuntutan utama, antara lain :
1. Mendesak DPRD dan Pemkab segera menerbitkan Perda/Perbup tentang BPD.
2. Kenaikan tunjangan kinerja BPD sebagaimana diatur dalam Permendagri No. 110 Tahun 2016.
3. Kenaikan Biaya Operasional (BOP) BPD sesuai kemampuan desa.
4. Pengembangan kapasitas BPD melalui pelatihan, bimtek, dan study tiru.
5. Pemberian BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan bagi seluruh anggota BPD.
6. Mendesak DPRD segera membahas perubahan KUA-PPAS dan P-APBD 2025.
Aksi Berjalan Tertib dan Terkoordinasi
Sekitar 500 orang massa berkumpul di Stadion Baharuddin Siregar sejak pukul 07.57 WIB. Mereka kemudian bergerak konvoi menuju Kantor DPRD. Orasi demi orasi disampaikan dengan penuh semangat, namun tetap menjaga ketertiban.
Massa diterima oleh sejumlah anggota DPRD dari berbagai fraksi, antara lain Yudo Purnomo (Demokrat), Timur Sitepu (PDI Perjuangan), Marinus Sitepu (Gerindra), serta Adami Sulaiman (PPP). Para wakil rakyat menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti aspirasi para BPD.
Pesan Tegas dan Politik Damai
Dalam mediasi, H. Buhari Muslim menyampaikan bahwa PABPDSI tidak segan mengambil langkah-langkah strategis, termasuk menggunakan kekuatan regulasi desa dan potensi suara pemilih yang besar dari BPD.
“Kami bukan mencari gaduh. Tapi kami punya kekuatan politik dan legalitas. Jika tidak ditanggapi serius, kami akan melangkah lebih jauh,” tegasnya.
Setelah bertemu dengan DPRD, massa melanjutkan aksi ke Kantor Bupati. Delapan perwakilan diterima oleh Sekretaris Daerah Deli Serdang, H. Timur Tumanggor, dan menyerahkan surat tuntutan secara resmi.
Pesan Moral: Akhiri Konflik, Fokus untuk Rakyat
Aksi ini juga membawa pesan moral kepada para pimpinan daerah, khususnya terkait dinamika internal antara pimpinan DPRD dan Bupati.
“Rakyat bosan melihat konflik elit. Kami ingin kerja nyata, bukan perang ego,” kata salah satu orator.
Aksi ditutup dengan damai. Massa membubarkan diri secara tertib pada pukul 11.25 WIB.(rel/smsi/sim)