Wali Kota Tanjungbalai Hadiri Pagelaran Budaya Lintas Etnis Provinsi Sumatera Utara

Editor: metrokampung.com
HADIRI : Dengan mengenakan baju adat melayu, Wali Kota Tanjungbalai HM. Syahrial didampingi Istri Hj. Sri Silvisa Novita menghadiri pagelaran budaya lintas etnis Provinsi Sumatera Utara yang digelar di Stadion Teladan, Medan, Sabtu, (16/3) malam.

Tanjungbalai-metrokampung.com
Wali Kota Tanjungbalai HM. Syahrial didampingi Istri Hj. Sri Silvisa Novita menghadiri pagelaran budaya lintas etnis Provinsi Sumatera Utara yang digelar di Stadion Teladan, Medan, Sabtu, (16/3) malam. Wali Kota hadir mengenakan baju adat melayu berwarna kuning serasi dengan istri.

Pagelaran budaya itu dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana dan kepala staf kepresidenan Moeldoko dengan mengenakan baju adat melayu perpaduan warna hitam dan emas. Sementara Ibu Negara Iriana mengenakan kebaya ungu dan kain ulos.


Usai acara, Wali Kota mengatakan bahwa Sumatera Utara adalah salah satu provinsi yang terdiri dari berbagai suku dan etnis,  diantaranya suku Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Toba, suku Melayu, suku Nias, Tionghoa, etnis India, dan lain-lain dengan agama yang juga beragam.

"Sama seperti apa yang disampaikan Bapak Presiden Joko Widodo, Sumatera Utara adalah miniaturnya Indonesia. Unntuk itu mari kita jaga kerukunan dan kedamaian di Provinsi Sumatera Utara. Kita harus mampu menangkal berbagi isu terutama berbagai berita hoaks jelang Pemilu 17 April mendatang. Kita tidak mau terjadi perpecahan di Sumatera Utara karena Isu dan berita bohong tersebut," kata HM Syahrial.

Wali Kota juga menyebutkan, aset terbesar bangsa Indonesia adalah persatuan, persaudaraan dan kerukunan. HM. Syahrial juga berpesan kepada masyarakat Tanjungbalai dan Sumatera Utara untuk datang ke TPS pada 17 April 2019 guna menyalurkan hak pilihnya.

"Jangan sampai ada satu orangpun yang golput. Pemilu mendatang harus benar-benar menjadi pesta rakyat, pesta demokrasi dalam memilih pemimpin bangsa Indonesia dan calon wakil rakyat baik di DPRD Kota/Kabupaten, Provinsi, DPD RI dan DPR RI, " pungkasnya.

Acara yang diisi dengan penampilan tari-tarian dari berbagai etnis yang ada di Sumatera Utara. Penari di panggung memperagakan tarian dari etnis Nias, Simalungun, Dairi, Tapanuli, Minang, hingga Jawa. Ada juga tarian etnis Arab, India hingga Tionghoa.



Sementara itu, Presiden Jokowi dalam sambutannya menyebut, Sumatera Utara sebagai miniatur Indonesia. Tak hanya terdiri dari berbagai etnis, namun masyarakat Sumatera Utara juga terdiri dari berbagai agama mulai dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Namun masyarakat Sumatera Utara bisa hidup rukun dan tak pernah tersulut konflik antar etnis atau agama.

"Inilah miniaturnya Indonesia. Sumatera Utara adalah miniatur Indonesia. Kita berharap kerukunan antar etnis dan agama di Sumatera Utara bisa terus dijaga. Sebab, itu lah yang menjadi kekuatan Indonesia. Ia mengingatkan jangan sampai kerukunan rusak karena ajang politik lima tahunan. Budaya inilah yg mempersatukan kita," kata Jokowi. (laban/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini