Kapal Kayu di Karimun Dipadati Penumpang Tanpa Life Jacket

Editor: metrokampung.com

Karimun-metrokampung.com
Penumpang dari Karimun yang diangkut KM Sinar Bahtera, kapal kayu yang digunakan sebagai alat penyeberangan penumpang ke pintu masuk kapal Kelud tujuan Batam Jakarta sangat tidak mempedulikan keselamatan penumpang, Minggu (12/5).

Jarak sandar kapal Kelud dengan pelabuhan Domestik Karimum lumayan jauh dan salah satu cara harus menggunakan KM Sinar Bahtera salah satu  kapal penyeberangan khusus penumpang dari Karimun, namun amatan wartawan, pihak KM Sinar Bahtera tidak memperdulikan keselamatan penumpang.


Hal itu disampaikan, Wahyuni salah satu penumpang yang menyukai warna baju putih sangat kesal tidak menggunakan life jacket. Menurutnya walaupun hanya 30 menit waktu penyeberangan, tapi sangat beresiko tinggi namun life jacket yang tidak ada   terpaksa saya ikut menyeberang kan  karna hari ini  harus mudik ke Jakarta. Aneh para petugas pelabuhan tidak pedulikan kesalamatan para penumpang," kata Wahyuni.

Lain hal dengan penumpang yang namanya Margono, sebagai penumpang Kelud dari Karimun tujuan Jakarta mengatakan life jacket untuk usia balita atau di bawah 5 tahun belum ada terpasang, namun di tempat terpisah dia mengatakan pihak Kelud yang saat ini saya tumpangi benar benar sangat kesal, tiket Kelud yang dimiliki di Dek 4 no 4442 B sudah ditempati penumpang dan harus 3 jam kedepan baru bisa dia tempati. Setelah penumpang nyampe tujuan," kata Margono, Minggu (12/5) dengan nada kesal.

Menanggapi laporan penumpang tentang tidak peduli dengan kesalamatan, wartawan media Metro kampung  dilarang liputan  saat  memasuki pelabuhan.

Sandi sebagai pegawai Pelni mengatakan "maaf pak mau kemana"? "liputan," jawan wartawan. "Boleh minta KTP atau KTA," kata Sandi. Setelah menunjukkan KTA wartawan, Sandi oknum Pelni sempat menahan KTA wartawan metrokampung. Saat dikonfirmasi, Sandi Hutasoit selaku pegawai Pelni mengatakan kalau liputan harus ada ijin dan saat ditanya dasar hukum menahan KTA wartawan metrokampung, Sandi dan beberap pegawai pelni akhirnya menyelesaikan dengan kekeluargaan dan permohonan maaf dari pihak Pelni, Minggu (12/5).
(R Naingolan /Marolop Pakphan/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini